Apr 23, 2013

Daftar Bakal Calon Presiden 2014


Oleh : Atep Afia Hidayat - Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 akan menjadi momentum yang sangat penting bagi keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia. Ya, negara terluas ketujuh dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia ini harus dipimpin dan dikelola oleh pemerintahan yang dikepalai seorang presiden yang mumpuni. 

Presiden yang berani, tegas, jujur dan adil, buka presiden yang tersandera oleh beragam kepentingan. Negara besar ini memerlukan figur pemimpin yang tidak hanya mampu mengelola dalam negeri, namun juga kawasan regional, bahkan berkaliber internasional. Indonesia adalah negara terbesar di Kawasan Asia Tenggara, sudah selayaknya menunjukkan potensi kepemimpinannya.

Setelah sekian lama dalam kondisi carut-marut berbangsa dan bernegara, tentu diperlukan solusi untuk terbebas dan “merdeka” dari beragam ketidakberesan. Ya, republik terindah di dunia ini sangat memerlukan solusi, untuk segera tampil menjadi sebuah kekuatan baru yang disegani dan mampu berpartisipasi aktif di kancah internasional.

Salah satu solusinya ialah terpilihnya seorang presiden yang berkualitas. Presiden yang pintar dalam menjalankan fungsi dan kedudukannya, serta hak dan kewajibannya; Bersikap amanah atau memegang janji, sebagaimana pernyataan janji presiden dalam UUD 1945; Selalu mengedepankan kebenaran dan bersikap jujur dalam menjalankan tugasnya; Bersikap terbuka sebagai negarawan, bukan lagi sebagai representasi satu kelompok tertentu. 

Meskipun tidak mungkin mendapat dukungan 100 persen rakyat, presiden terpilih adalah pemimpin untuk segenap rakyat, bukan hanya pemimpin bagi yang memeilihnya. Oleh sebab itu, sangat mengherankan jika ada presiden yang terlalu sibuk dan energinya terkuras habis hanya untuk mengurusi partai politik pengusungnya.

Hari Senin, 13 Februari 2012 lalu, bertempat di Istana Negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut 26 tokoh nasional yang sepertinya berminat mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2014 mendatang.  Namun siapa saja mereka, SBY tidak gamblang menyebut nama-namanya. SBY hanya mengatakan mengikuti ke-26 tokoh yang siap berkompetisi itu dilihat. "Di antara mereka ada yang sudah deklarasi, ada yang membuat statement dan ada yang gerak geriknya beliau ingin jadi presiden. Silahkan," sebagaimana dikutip Tribunnews.com.

Sementara pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, S.Psi, MA, menyebutkan  26 nama yang punya aspirasi dan atau gelagat hendak mencalonkan diri jadi Presiden. Nama-nama tersebut ialah  :

Ketua Umum PDIP Megawati S
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal B
Pangkostrad TNI (Ipar SBY) Pramono Edi
Ibu Negara Ani Yudhoyono
Ketua DPR RI Marzuki Alie
Menko Polhukam Djoko Suyanto
Ketua Umum PAN Hatta Rajasa
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali
Ketua Umum Hanura Wiranto
Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo S
Pendiri Ormas Nasdem Surya Paloh
Ketua Dewan Penasehat Partai Nasdem Harry Tanusudibyo
Mantan Wapres RI Jusuf Kalla
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD
Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati
Aktivis Politik Rizal Ramli
Mantan Mensesneg Yusril Ihza M
Menteri BUMN Dahlan Iskan
Pendiri PKS Luthfi Hasan Ishaq
Gubernur DIY Sri Sultan HB X
Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum
Aktivis dan Tokoh Pendidikan Anis Baswedan
Putra Mantan Presiden Soeharto Tommy Suharto
Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung   

Mengacu pada pernyataan Presiden SBY dan daftar yang dikemukan Qodari, hal pertama yang muncul ialah perasaan skeptis, secara kuantitas hanya 26, kenapa tidak 100 atau lebih. Bukankah negara ini berpenduduk 238 juta jiwa. Dari segi nama-nama yang muncul ternyata didominasi politisi senior, usia kepala enam ke atas, tokoh usia kepala empat sangat sedikit.

Daftar di atas ternyata masih didominasi L-4 (loe lagi loe lagi.... cape dehh). Tentu saja nama-nama yang masuk bursa calon presiden harus diperbanyak, minimal sampai 100 orang. Perlu ada mekanisme penjaringan yang dapat menggali berbagai potensi kepemimpinan nasional.

Kondisi bangsa dan negara saat ini dalam kondisi terpuruk, hal itu terutama karena faktor kepemimpinan nasional yang kurang kondusif. Pemerintah sudah terbentuk melalui proses demokrasi yang dianggap baik, namun apa daya roda pemerintahan berjalan seperti terseok-seok.

Baik lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif berkinerja dengan performa yang “kurang memuaskan” rakyat.  Pemilu 2014 menjadi awal harapan baru, supaya terpilih presiden dan jajaran pengelola negara yang benar-benar berkarakter sebagai negarawan dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. (Atep Afia).

6 comments:

  1. Siapapun yang akan memimpin Indonesia, yang penting apa yang diucapkan waktu kampanye harus ditepati. Karena rakyat tidak butuh janji tapi bukti.

    ReplyDelete
  2. Siapapun yang akan memimpin Indonesia, yang penting apa yang diucapkan waktu kampanye harus ditepati. Karena rakyat tidak butuh janji tapi bukti.

    ReplyDelete
  3. Sebaiknya memilih pemimpin berdasarkan kapabilitas calon pemimpin tersebut bukan berdasarkan partai pengusung maupun koalisinya.
    @B21-Djarwoto

    ReplyDelete
  4. Siapapun yang akan memimpin Indonesia, yang penting apa yang diucapkan waktu kampanye harus ditepati. Karena rakyat tidak butuh janji tapi bukti.

    @B33-Fitria

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Priyo Dwi Wijaksono @E17-Priyo, @Tugas B05

    Pemimpin yg baik yaitu yg mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, mampu memimpin pengikutnya mencapai tujuan tertentu dan bisa berani mengambil keputusan yg cermat.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.