Meta Description: Pelajari bagaimana Korea Selatan mengelola limbah plastik kemasan melalui pendekatan ekonomi sirkular. Artikel ini mengulas strategi Extended Producer Responsibility (EPR), tantangan global, dan potensi pengurangan emisi karbon.
Keyword: Daur ulang plastik, ekonomi sirkular, Extended Producer Responsibility, Korea Selatan, pengelolaan limbah plastik, plastik kemasan, circular economy
🌍 Pendahuluan: Plastik,
Masalah Global yang Bisa Diubah Jadi Solusi
Tahukah Anda bahwa rata-rata orang Korea Selatan
menghasilkan 638 plastik sekali pakai per tahun? Botol air, kantong belanja,
dan wadah makanan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern—namun
juga sumber utama pencemaran lingkungan. Di tengah krisis plastik global, Korea
Selatan menunjukkan bagaimana pendekatan ekonomi sirkular dan tanggung jawab
produsen dapat mengubah limbah menjadi sumber daya.
🔄 Pembahasan Utama:
Strategi Korea Selatan dalam Mengelola Limbah Plastik
1. Extended Producer Responsibility (EPR): Produsen
Bertanggung Jawab
Korea Selatan menerapkan sistem EPR, di mana produsen wajib
mengelola limbah dari produk yang mereka hasilkan. Ini mencakup pengumpulan,
daur ulang, dan pelaporan. Sistem ini mendorong produsen untuk mendesain
kemasan yang lebih mudah didaur ulang dan mengurangi penggunaan plastik sekali
pakai.
2. Material Flow Analysis (MFA): Melacak Jejak Plastik
Penelitian oleh Jang et al. (2020) menggunakan MFA untuk
menganalisis aliran plastik kemasan dari konsumsi hingga pembuangan. Hasilnya
menunjukkan bahwa dari 3 juta ton limbah plastik rumah tangga pada 2017, hanya
13,5% yang didaur ulang secara material, sementara 50,5% diproses melalui
pemulihan energi dan sisanya dibakar atau ditimbun.
3. Dampak Emisi dan Potensi Pengurangan
Daur ulang plastik dapat mengurangi emisi karbon secara
signifikan. Studi tersebut memperkirakan bahwa 2,7 juta ton plastik yang
dibakar menghasilkan 3,6 juta ton CO₂ ekuivalen. Jika didaur ulang, emisi ini
bisa dikurangi hingga 6,6 juta ton CO₂ ekuivalen.
4. Perbandingan Global: Jepang dan Uni Eropa
- Jepang:
50% plastik dibakar untuk energi, hanya 23% didaur ulang
- Uni
Eropa: Rata-rata 42,4% plastik kemasan didaur ulang, dengan target 55%
pada 2030
Korea Selatan berada di tengah-tengah, menunjukkan potensi
besar untuk meningkatkan efisiensi daur ulang melalui kebijakan dan teknologi.
🌱 Implikasi & Solusi:
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Dampak Positif:
- Mengurangi
pencemaran laut dan mikroplastik
- Menurunkan
emisi gas rumah kaca
- Mendorong
inovasi desain produk
- Meningkatkan
kesadaran konsumen dan industri
Solusi Praktis:
- Pemerintah:
Perluas regulasi EPR dan insentif daur ulang
- Industri:
Gunakan bahan kemasan yang mudah diproses ulang
- Masyarakat:
Kurangi konsumsi plastik sekali pakai dan pilah sampah
- Akademisi:
Lakukan riset lokal berbasis MFA dan LCA untuk mendukung kebijakan
Analoginya: Bayangkan sistem ekonomi seperti siklus air.
Jika air (plastik) hanya mengalir satu arah dan tidak kembali, maka akan
terjadi kekeringan (limbah). Ekonomi sirkular memastikan air terus berputar,
memberi manfaat tanpa merusak lingkungan.
🧭 Kesimpulan: Ekonomi
Sirkular Bukan Pilihan, Tapi Keharusan
Plastik bukan musuh, tapi cerminan dari sistem yang belum
sempurna. Korea Selatan menunjukkan bahwa dengan strategi EPR, analisis aliran
material, dan komitmen lintas sektor, kita bisa mengubah arah. Pertanyaannya:
apakah kita siap mendesain ulang sistem kita agar lebih berputar dan
berkelanjutan?
📚 Sumber & Referensi
- Jang,
Y.C., Lee, G., & Kwon, Y. (2020). Recycling and management practices
of plastic packaging waste towards a circular economy in South Korea. Resources,
Conservation & Recycling, 162, 105024. Link
- Geyer,
R., Jambeck, J.R., & Law, K.L. (2017). Production, use, and fate of
all plastics ever made. Science Advances, 3(7), e1700782.
- Brooks,
A.L., Wang, S., & Jambeck, J.R. (2018). The Chinese import ban and its
impact on global plastic waste trade. Science Advances, 4(6),
eaat0131.
- Foschi,
E., & Bonoli, A. (2019). The commitment of packaging industry in the
framework of the European strategy for plastics in a circular economy. Administrative
Sciences, 9(1), 18.
- Millette,
N., et al. (2019). Plastic packaging waste flows in the EU: Quantitative
assessment and policy implications. Waste Management, 95, 153–162.
🔖 Hashtag
#EkonomiSirkular #DaurUlangPlastik #PlastikKemasan
#KoreaSelatan #ExtendedProducerResponsibility #CircularEconomy
#PengelolaanLimbah #EmisiKarbon #SustainabilityAsia #ZeroWastePolicy
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.