Oct 24, 2019

Kecepatan Adaptasi

Oleh : Atep Afia Hidayat 

Setiap orang senantiasa dihadapkan pada lingkungan baru, komunitas baru serta situasi dan kondisi yang baru. Dalam program pertukaran mahasiswa, seorang mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Indonesia dikirim ke negeri Tirai Bambu untuk belajar selama satu semester. Ia berangkat seorang diri, bepergian ke luar negari untuk pertama kali, bahkan naik pesawat pun untuk yang pertama kali.

Dapat dibayangkan bagaimana kondisi mental sebelum keberengkatan, saat keberangkatan, hari pertama, kedua dan seterusnya. Proses adaptasi mulai berlangsung, tahap-tahap penyesuaian mental dan pikiran berlanjut sampai ketemu dengan apa yang disebut sebagai zona nyaman yang baru.

Contoh lainnya seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan pola boarding school pindah ke SMA biasa. Meskipun tidak serumit contoh yang pertama, pada contoh yang kedua pun diperlukan periode adaptasi, satu minggu, satu bulan, dua bulan atau lebih. Contoh lainnya masih banyak, misalnya pemain sepak bola yang baru mendapat kontrak dan masuk ke klub sepak bola yang baru, memerlukan adaptasi yang cepat.

Masih banyak contoh lainyya, seperti seorang karyawan yang bekerja puluhan tahun, lantas memasuki masa pensiun; Sepasang kekasih yang mulai membangun rumah tangga melalui tali pernikahan yang suci; Bayi yang baru lahir; dan sebagainya. Adaptasi memang berproses dengan sendirinya, ada yang pelan-pelan, ada yang sedang dan ada yang cepat.

Sebenarnya faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan adaptasi ? Faktor pertama tentu saja kecerdasan emosi; Bagaimanapun stabilitas emosi akan berpengaruh terhadap proses netralisasi berbagai pengaruh lingkungan, baik sosial maupun fisik. Menurut Goleman (1996), kecerdasan emosi meliputi bagaimana mengenai emosi diri; mengelola emosi; memotivasi diri sendiri; mengenai emosi orang lain; dan membina hubungan.

Bersambung ......


Daftar Pustaka

Coleman, D. 1996. Emostional Intelligence : Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting dari IQ . Gramedia. Jakarta.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.