Jul 29, 2018

Provinsi Papua Barat Daya

Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya
(Peta : http://papuabaratprov.go.id : Data : BPS Prov Papua Barat)
Oleh : Atep Afia Hidayat - Provinsi Papua Barat merupakan wilayah dengan luas 99.671,63 km2 (sekitar 282 persen dari luas Provinsi Jawa Barat), dengan jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 893.362 jiwa (sekitar 1,91 persen dari penduduk Provinsi Jawa Barat). Jika kepadatan penduduk Provinsi Jawa Barat sudah mencapai 1.314 jiwa per km2, maka kepadatan penduduk di Provinsi Papua Barat baru mencapai sembilan jiwa per km2. Dengan memperhatikan wilayah yang sangat luas dan berbagai pertimbangan lainnya,  maka muncul rencana pemekaran Provinsi Papua Barat dengan membentuk Daerah Otonomi baru (DOB) Provinsi Papua Barat Daya.


No
Kab/Kota
Luas (Km2)
Penduduk
(2016)
Kepadatan
(Jiwa/Km2)
1
Sorong
6.544,23
82.784
13
2
Sorong Selatan
6.594,31
43.896
7
3
Maybrat
5.461,69
38.377
7
4
Tambraw
11.529,18
13.699
1
5
Raja Ampat
8.034,44
46.613
6
6
Kota Sorong
656,64
232.833
355
Prov. Papua Barat Daya
38.820,39
458.202
12
Prov. Papua Barat
99.671,63
893.362
9

 Sumber : BPS Prov Papua Barat (2017)

Provinsi Papua Barat Daya meliputi enam dari 13 daerah otonom yang ada di Provinsi Papua Barat, yaitu Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambraw, Raja Ampat dan Kota Sorong, dengan luas wilayah mencapai 38.820,39 km2 atau sekitar 38,95 persen dari luas Provinsi Papua Barat. Jumlah penduduk bakal calon (Balon) Provinsi Papua Barat Daya mencapai 458.202  jiwa (berdasarkan data tahun 2016), atau sekitar 51,29 persen dari jumlah penduduk Provinsi Papua Barat.

Untuk mengembangkan pusat pemerintahan dan perekonomian, Kota Sorong dapat dijadikan sebagai ibukota provinsi dan saat ini statusnya sudah menjadi kota otonom.  Provinsi Papua Barat Daya meliputi lima kabupaten, satu kota, 132 kecamatan (distrik), 939 desa dan 74 kelurahan.

Berdasarkan data tahun 2016, jumlah penduduk  Balon Provinsi Papua Barat Daya sudah mendekati angka setengah juta jiwa, dengan kisaran tingkat kepadatan penduduk setiap daerah otonom antara 1 - 355 jiwa per km2. Hampir sekitar 51 persen penduduk Provinsi Papua Barat Daya terkonsentrasi di Kota Sorong, yang luas wilayahnya hanya kurang dari dua persen dari Provinsi Papua Barat Daya. Dengan demikian, persoalan distribusi penduduk akan menjadi hal yang cukup serius dalam penataan wilayah Provinsi Papua Barat Daya.

Kabupaten Sorong yang pada tahun 2016 berpenduduk lebih dari 82.000 jiwa ada rencana untuk dimekarkan menjadi Kabupaten Sorong dan Kabupaten Malamoi (dengan ibukota di Distrik Klaso). Untuk Kabupaten Sorong Selatan ada rencana untuk membentuk DOB Kabupaten Imekko (Distrik Inanwatan, Metemani, Kais dan Kokoda).  Sementara Kabupaten Maybrat akan "melahirkan" DOB Kabupaten Maybrat Sau (dengan ibukota di Ayamaru).

Kabupaten Tambraw yang wilayahnya terletak di bagian utara "kepala burung" dan berbatasan dengan Samudera Pasifik, hanya memiliki kepadatan penduduk kurang dari dua jiwa per km2. Dengan luas wilayah yang melebihi dua kali Provinsi Bali hanya dihuni oleh kurang dari 14.000 jiwa penduduk. Begitu pula dengan Kabupaten Sorong Selatan, Maybrat dan Raja Ampat dengan tingkat kepadatan penduduk yang belum mencapai 10 jiwa per km2, perlu pengelolaan wilayah yang lebih serius. Bagaimana strategi yang harus diterapkan, dengan keberlimpahan sumberdaya alam namun dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya manusia.

Kabupaten Raja Ampat memiliki posisi tersendiri, sebab sudah menjadi destinasi pariwisata kelas dunia. Dalam perspektif pemekaran wilayah, direncanakan pembentukan DOB Kabupaten Raja Ampat Selatan dan Kabupaten Raja Ampat Utara. Bahkan terdapat wacana untuk membentuk Provinsi Kepulauan Raja Ampat dan Nueva.

Dengan demikian Provinsi Papua Barat Daya akan meliputi :
1. Kabupaten Sorong
2. Kabupaten Malamoi (Balon DOB)
3. Kabupaten Sorong Selatan
4. Kabupaten Imekko (Balon DOB)
5. Kabupaten Maybrat
6. Kabupaten Maybrat Sau (Balon DOB)
7. Kabupaten Tambraw
8. Kabupaten Raja Ampat
9. Kabupaten Raja Ampat Utara (Balon DOB)
10. Kabupaten Raja Ampat Selatan (Balon DOB)
11. Kota Sorong


Sumber :
http://www.facta-news.com/dua-provinsi-baru-pemekaran-provinsi-papua-barat/
https://republika.co.id/berita/dpd-ri/berita-dpd/14/11/03/negvq8-dpd-papua-harusnya-dimekarkan-jadi-tiga-wilayah
http://kpu.go.id/dmdocuments/9200_papua_barat.pdf
https://papuabarat.antaranews.com/berita/945/gubernur-mandacan-kukuhkan-tim-pemekaran-provinsi-papua-barat-daya
https://papuabarat.bps.go.id/publication
http://www.radarsorong.com/read/2018/05/30/60486/Kumurkek-Ibukota-Maybrat
https://nasional.kompas.com/read/2012/10/04/21043072/puluhan.warga.imekko.demo.tuntut.pemekaran.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160523020501-20-132633/kepulauan-raja-ampat-akan-dijadikan-provinsi-sendiri
http://papuabaratprov.go.id/wp-content/uploads/2016/01/Gambar_2_Peta_Administrasi_rev-1.jpg

2 comments:

  1. Saya penasaran, mengapa tidak disebut Papua Barat Laut? Begitu pula dengan kabupaten Sumba Barat Daya, lebih tepat disebut Sumba Barat Laut.

    ReplyDelete
  2. Kenapa tidak diganti saja wilayah papua barat daya menjadi papua barat dengan ibukota sorong dan papua barat daya menjadi papua barat dengan ibukota dobo

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.