Apr 21, 2013

Ekosistem Makin Amburadul

Oleh : Atep Afia Hidayat - Manusia atau mahluk hidup apapun senantiasa membutuhkan lingkungan, baik fisik atau biologis. Manusia sebagai aktor utama dalam ekosistem global, ternyata bersikap kontra-produktif terhadap ekosistemnya. Hampir setiap orang berperan dalam pengrusakan ekosistem. Cara berpikir, kebiasaan, sikap dan karakter sebagian besar manusia belum bersahabat dengan ekosistem. Setiap saat hampir setiap orang cenderung mencederai atau membuat luka ekosistem.Terjadi akselerasi kerusakan ekosistem yang begitu hebat.

Memang ada upaya untuk menghambat kerusakan yang kian parah, namun kebanyakan upaya masih bersifat seremonial, masih cenderung lips-service. Di sisi lainnya mereka yang memproklamirkan diri sebagai pencinta lingkungan atau sekedar pemerhati lingkungan, jauh lebih sedikit dibanding perusak lingkungan dan penghancur lingkungan. Ternyata cara berpikir sebagian orang tentang ekosistem masih keliru, sebagai contoh ketika dihadapkan pada sampah plastik dalam ukuran sekecil apapun, kebanyakan orang seolah tanpa beban membuangnya ke tanah.

Secuil plastik, bahkan seukuran bungkus permen, atau yang lebih kecil lagi, kalau dibuang ke permukaan tanah tentu sangat mengganggu. Tanah adalah bagian dari ekosistem, peranannya dalam mendukung kehidupan manusia begitu vital. Tanah bukan sekedar tempat menanam bahan pangan, sandang atau papan, tanah juga merupakan tempat menympan air. Melalui pori-pori tanah air hujan meresap tersimpan sebagai air tanah. Nah, dengan tertutupnya permukaan tanah oleh bungkus permen, plastik lain atau bahan kedap air lainnya, maka aliran air menjadi terhambat. Bayangkan kalau plastik itu begitu banyak, termasuk kantong keresek, bekas peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Permukaan tanah itupun terus-menerus diselimuti aspal dan beton, sehingga permukaan terbuka semakin berkurangluasnya.

Sebagai dampak dari ketidakselarasan siklus air, maka terjadi banjir pada musim hujan dan kekeringan yang berat pada musim kemarau. Saat musim hujan air yang datang dilewatkan begitu saja, tidak ada upaya untuk ditabung di dalam tanah atau di tempat-tempat penampungan tertentu seperti embung, waduk dan danau. Saat musim kemarau, cadangan air di atas dan di permukaan tanah itu sudah tidak ada lagi, sehingga berdampak terhadap penurunan produksi pertanian, penurunan kualitas sanitasi, sehingga bencana kelaparan dan penyakit menularpun mewabah.

Dengan berbagai semboyannya banyak kelompok masyarakat yang mencoba menyelamatkan bumi. Padahal intinya bukan bumi yang harus diselamatkan, justru kehidupan umat manusia itulah yang harus diselamatkan. Bagaimanapun bumi hanya sekedar ekosistem, erannya sebagai habitat manusia dan mahluk lainnya. Dengan demikian, manusialah yang berkepentingan terhadap bumi, mungkin bumi sama sekali tidak berkepentingan dengan manusia. Bahkan kalau bumi bisa berbicara, sepertinya bumi telah muak dengan perilaku manusia, yang sangat membutuhkan bumi tetapi mensia-siakan, mencampakan bahkan merusaknya secara perlahan-lahan. (Atep Afia)

15 comments:

  1. seharusnya setiap orang mempunyai kesadaran masing-masing, karena dibumi ini kita dilahirkan dan besar disini. kalau bumi tidak dijaga oleh kita sendiri bahkan bisa menjadi malapetaka bagi kehidupan kita nantinya. ekosistem yang baik itu harus dirancangan oleh manusia itu sendiri dengan cara membuat serapan air dan tidak membuang sampah secara sembarangan.

    ReplyDelete
  2. Bagaimana tidak ekosistem kita semakin amburadul ? Coba lihat di berbagai tempat sudah banyak kasus yang terlihat dengan hanya membakar sampah di tanah mengakibatkan tanah itu semakin tercemar karena tanah merupakan bagian dari ekosistem. Lalu di berbagai daerah bahkan di jakarta sendiri, tumpukan plastik ( sampah) menumpuk sampai menggunung dan itu semua kita biarkan saja bahkan ada masyarakat yang terus membuang di tempat itu.
    nah disinilah di butuhkannya tingkat kesadaran diri masing masing agar tidak merusak berbagai ekosistem yang ada.

    ReplyDelete
  3. saya setuju dengan pernyataan di atas bahwa sebenarnya bukanlah bumi yang harus diselamatkan tetapi kehidupan manusia itulah yang seharusnya diselamatkan. Apabila kebiasaan hidup kita yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap ekosistem itu bisa dirubah maka secara tidak langsung kita telah menyelamatkan bumi kita. Maka sebaiknya kita mulailah melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi bumi kita dan menghilangkan kebiasaan buruk kita yang dapat merusak ekosistem ini

    ReplyDelete
  4. Di zaman saat ini ekosistem semakin amburadul memang benar. dapat kita lihat kasus nya saja banyak tejadi nya kerusakan ekosistem. ekosistem menjadi amburadul itu karena banyak hal yang negatif secara langsung maupun tidak langsung itu merusak suatu ekosistem. dampak pun akan kita rasakan sendiri. maka dari itu kita sebagai makhluk yang diberikan akal untuk dapat sadar akan kepedulian terhadap ekosistem lingkungan. contoh kecil saja dengan membuat resapan air dan tidak membuang sampah sembarangan.

    ReplyDelete
  5. Tingkat keselarasan ekosistem lingkungan dengan kuantitas manusia di bumi ini sudah semakin jauh dengan apa diperkirakan. Jumlah manusia yang semakin meningkat berbanding terbalik dengan kualitas ekosistem lingkungannya, yang ada sesuai fakta kondisi ekosistem semakin amburadul dengan perilaku karakter manusia itu sendiri yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh, penumpukkan sampah terjadi dimana saja, bahkan di kota-kota besar sekalipun, pemilahan sampah yang hanya sebatas di mulut saja, perokok aktif semakin merajalela, meningkatnya polusi pembakaran pembuangan gas karbon monoksida (CO), bahkan pencanangan upaya untuk menanggulangi kerusakan ekosistem cenderung hanya di bibir saja, tanpa adanya kerja nyata. Hanya ada satu cara untuk setidaknya meminimalisir kerusakan ekosistem yang terjadi di bumi ini agar kehidupan manusia selamat, yaitu self-awareness (kesadaran diri) akan keperduliannya terhadap lingkungan sekitar.

    ReplyDelete
  6. Semua perbuatan kita tentunya akan kita pertanggung jawabkan sendiri, seperti menghancurkan sebuah ekosostem di muka bumi ini, itu adalah sesuatu yang tidsk sepantasnya kita lakukan sebagai makhluk yang berakal pikiran, semestinya kita mengetahui dampak postif dan negatifnya dari penyerangan terhadap ekosistem, akibatnya kehidupan manusia terbilang akan mengalami kepunahan, dikarenakan ulah kita sendiri

    ReplyDelete
  7. Saya sependapat bahwa ekosistem di muka bumi sudah amburadul. Manusia salah satunya sebagai tokoh pertama dalam menjaga alam semesta dengan baik tetapi kenyataannya semua itu tidak mendapat jaminan malah sebaliknya manusia yang serakah dan tidak mau mengeluarkan tenaga atau waktunya sedikit dalam menjaga ekosistem bumi ini yang dapat merusaknya. Salah satunya ketika membuang sampah sembarangan, maraknya penebangan liar dll. Harusnya kita sebagai manusia lebih berpikir panjang terhadap dampak yg ditimbulkan terutama untuk kesehatan diri kita sendiri dan orang lain.

    ReplyDelete
  8. Saya setuju bahwa saat ini ekosistem memang semakin amburadul tidak katuan. Dan kembali lagi, semua itu terjadi akibat ulah dari manusia itu sendiri. Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Bumi sudah berbaik hati memberikan segalanya untuk kita kelola dengan baik, lalu apakah kita tega menyakitinya dengan merusaknya?

    ReplyDelete
  9. Saya setuju dengan pernyataan diatas bahwa ekosistem di bumi ini memang sudah amburadul. Dan lagi, manusia yang menjadi aktor utamanya. Kebiasaan manusia yang masih suka membuang sampah sembarangan salah satunya. Andai saja semua masyarakat memiliki kesadaran untuk saling menjaga lingkungannya, saya yakin ekosistem di bumi ini akan tetap terjaga dengan baik.

    ReplyDelete
  10. manusia dan tanah saling berkaitan,manuasia sebagai aktor utama dalam ekosistem dan tanah adalah bagian dari ekosistem yg sangat penting untuk kita jaga agar penyerapan debit air tidak terhambat oleh sampah-sampah plastik yg dibuang sembarangan oleh tangan manusia. artikel ini mengingat kita agar tidak membuang sampah sembarangan yg akan berdampak pada ekosistem berantakan atau amburadul. perlunya kesadaran dari setiap manusia agar menjaga lingkungan tempat tinggal kita yaitu bumi

    ReplyDelete
  11. Saya sangat setuju dengan artikel diatas. Sebenarnya bukan bumi yang harus diselamatkan tetapi kehidupan manusialah yang harus di selamatkan. Prilaku manusia zaman sekarang sangat menyedihkan dan merusak lingkungan bumi kita. Tidak akan bisa di benahi jika semua elemen tidak berpartisipasi untuk merubah ke arah yang lebih baik.

    ReplyDelete
  12. saya sependapat dengan artikel ini, dan memang ketidakseimbangan ekosistem akibat perilaku manusia yang tidak bijaksana dalam mengelola sumberdaya alam dan lingkungannya.

    ReplyDelete
  13. setuju dengan artikel ini, memang terlalu sedikit oprang yang peduli dengan lingkungan sehingga lingkungan pun semakin rusak karena ulah manusia, padahal perusakan itu akan berimbas pada manusia itu lagi,tetapi manusia tidak pernah mau untuk menyadari kelalaiannya, dan seringkali hanya menyalahkan pihak lain.

    ReplyDelete
  14. alangkah baik nya jangan hanya semboyan saja, harus dibarengi dengan pelaksanaannya. ayo jaga lingkungan dan ekosistem kita.

    ReplyDelete
  15. Agus Rahman Saleh @Tugas B05 setuju dengan kebanyakan upaya untuk memperbaiki ekosistem hanya bersifat seremonial. Pun kebanyakan duta duta lingkungan hanya sebatas musiman, tidak konsisten dalam menjalankan aksi tersebut. Cara yang paling ampuh adalah mulainya dari diri sendiri untuk tidak merusak ekosistem.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.