Jul 17, 2022

Terbentuknya Provinsi Papua Selatan

Oleh:  Atep Afia Hidayat - Nama provinsi yang memiliki kata selatan di Indonesia kini bertambah. Selain Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, mulai tanggal 30 Juni 2022 terbentuk Provinsi Papua Selatan, bersamaan dengan Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Pada saat masih diberlakukannya kebijaksanaan mengenai moratorium (penghentian sementara) pemekaran daerah, tidak tanggung-tanggung di Papua dibentuk tiga provinsi baru, melengkapi dua provinsi yang sudah terlebih dahulu ada, yaitu Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Dalam hal ini sudah direncanakan juga untuk pembentukan Provinsi Papua Barat Daya. 

Meliputi Empat Kabupaten

Provinsi Papua Selatan meliputi empat kabupaten yang berada di bagian selatan wilayah Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat, meskipun cakupan wilayah daerah provinsi harus meliputi paling sedikit 5 (lima) kabupaten atau kota (UU No. 23 tahun 2014). 

Setidaknya perlu ada tambahan satu daerah kabupaten atau kota di Provinsi Papua Selatan, yang paling memungkinkan ialah pembentukan daerah baru Kota Merauke sebagai rencana pemekaran Kabupaten Merauke, yang sekaligus berkedudukan sebagai ibukota Provinsi Papua Selatan.

Sebenarnya wacana pembentukan Provinsi Papua Selatan sudah muncul sejak tahun 2002, kemudian menghangat kembali pada tahun 2020, dan terealisasi pada tahun 2022 ini. 

 

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

Jika mengacu pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua (Provinsi Papua dalam Angka Tahun 2022), maka luas wilayah Provinsi Papua Selatan mencapai 85.885 km2 (penggabungan luas wilayah Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat), atau sekitar 26,92 persen dari luas Provinsi Papua (sebelum pemekaran, yaitu 319.036,05 km2).

Sekitar 51,31 persen dari luas Provinsi Papua Selatan, merupakan wilayah Kabupaten Merauke.  Sebagai perbandingan, luas Provinsi Papua Selatan mendekati luas Provinsi Riau (87.023,66 km2).

Jumlah penduduk Provinsi Papua Selatan tahun 2021, dengan mengacu pada publikasi BPS Provinsi Papua, Provinsi Papua dalam Angka 2022, mencapai 517.623 jiwa (penggabungan jumlah penduduk Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat), atau sekitar 11,88 persen dari jumlah penduduk Provinsi Papua (sebelum pemekaran, yaitu 4.355.455 jiwa). 

Sekitar 44,76 persen penduduk Provinsi Papua Selatan bermukim di Kabupaten Merauke (231.696 jiwa). Sedangkan sekitar 44,32 persen penduduk Kabupaten Merauke bermukim di Kecamatan/Distrik Merauke (102.689 jiwa). Distribusi penduduk sangat tidak merata, dengan demikian sekitar  19,84 persen penduduk Provinsi Papua Selatan bermukim di Kecamatan/Distrik Merauke.

Kepadatan penduduk Provinsi Papua Selatan tahun 2021 sekitar 6 jiwa per km2, berada di bawah kepadatan penduduk Provinsi Papua sebelum pemekaran, yaitu 14 jiwa per km2. Selain meliputi 4 dari 29 kabupaten di Provinsi Papua (daerah induk), Provinsi Papua Selatan juga meliputi 78 dari 576 kecamatan (distrik) yang ada di Provinsi Papua. Provinsi Papua Selatan juga meliputi 22 pulau di sekitarnya, masuk wilayah Kabupaten Merauke 19 pulau, Kabupaten Mappi dua pulau, dan Kabupaten Asmat satu pulau.

Empat kabupaten di Provinsi Papua Selatan meliputi Kabupaten Merauke dengan luas wilayah 44.071 km2, dengan jumlah penduduk tahun 2021 sekitar 231.696 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya lima jiwa per km2, tersebar di 20 distrik atau kecamatan. Terdapat rencana pembentukan Kota Merauke sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke.

Kabupaten Boven Digoel memiliki luas wilayah 17.742 km2, dengan jumlah penduduk tahun 2021 64.716 jiwa, kepadatan penduduknya empat jiwa per km2, tersebar di 20 distrik atau kecamatan. Terdapat wacana atau rencana pembentukan daerah baru Kabupaten Muyu, yang meliputi lima dari 20 distrik atau kecamatan di Kabupaten Boven Digoel.

Kabupaten Mappi luas wilayahnya mencapai 8.390 km2, jumlah penduduk tahun 2021 sebanyak 109.579 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya 13 jiwa per km2, tersebar di 15 distrik atau kecamatan. Terdapat wacana pembentukan daerah baru Kabupaten Muara Digul dan Kabupaten Admi Korbai, sebagai pemekaran wilayah Kabupaten Mappi.

Kabupaten Asmat memiliki wilayah seluas 15.682 km2, jumlah penduduk 111.632 jiwa, kepadatan penduduk tujuh jiwa per km2, tersebar di 23 distrik atau kecamatan. Terdapat wacana atau rencana pemekaran daerah Kabupaten Asmat dengan membentuk dua daerah baru, yaitu Kabupaten Asmat tengah dan Kabupaten Safan,

  

Provinsi Terluas Ke Delapan

Adapun batas wilayah Provinsi Papua Selatan meliputi sebelah utara dengan daerah  Provinsi Papua Pegunungan, sebelah timur dengan negara Papua Nugini, sebelah selatan dengan Laut Arafura, dan sebelah barat dengan Laut Arafura dan Provinsi Papua Tengah. 

Dari segi luas wilayah, Provinsi Papua Selatan menempati peringkat ke delapan di Indonesia, yaitu setelah Provinsi Riau.Sedangkan Provinsi Papua yang semula menempati posisi sebagai provinsi terluas di Indonesia, dengan dimekarkannya menjadi empat provinsi, maka peringkatnya turun dari nomor satu menjadi nomor empat di Indonesia, yaitu setelah Provinsi Kalimantan Timur. Sebagai catatan peringkat 10 provinsi paling luas di Indonesia menjadi : 1. Kalimantan Tengah; 2. Kalimantan Barat; 3. Kalimantan Timur; 4. Papua; 5. Papua Barat; 6. Sumatera Selatan; 7 Riau; 8. Papua Selatan; 9. Kalimantan Utara; 10. Sumatera Utara.

 

Merauke Sebagai Ibukota

Kabupaten Merauke memiliki luas wilayah 44.071 km2, dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 231.696 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya lima jiwa per km2, tersebar di 20 kecamatan (distrik). Luas Kabupaten Merauke mendekati luas Provinsi Jawa Timur (47.800 km2).

Lima kecamatan yang paling luas ialah Tabonji (5.416,84 km2, mendekati luas Provinsi Bali yaitu 5.780 km2));  Ulilin (5.092,57 km2); Kimaam (4.630,30 km2); Ngguti (3.554,62 km2) dan Muting (3.501,67 km2). Sedangkan Kecamatan Merauke memiliki luas wilayah 1.445,63 km2).

Lima kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak ialah Merauke (102.689 jiwa); Tanah Miring (20.034 jiwa); Kurik (16.289 jiwa); Semangga (15.863 jiwa); dan Malind (10.538 jiwa). 

Ibukota Provinsi Papua Selatan memang telah ditetapkan berkedudukan di Kabupaten Merauke, namun kecamatan mana yang dipilih belum ada kepastian, masih menunggu hasil kajian dan kesepakatan berbagai pihak. Namun kalau memperhatikan aspek infrastruktur yang sudah ada, tampaknya Kecamatan Merauke yang paling siap.

Kecamatan Merauke meliputi lima kampung (Nasem, Wasur, Bokem, Buti dan Nggolar) atau desa dan 11 kelurahan (Limba Jaya, Kelapa Lima, Maro, Mandala, Samkai, Karang Indah, Bambu Pemali, Seringgu Jaya, Muli, Kamundu dan Kamahedoga). Lima kelurahan dengan penduduk paling banyak ialah Mandala (14.519 jiwa); Kelapa Lima (11.695 jiwa); Samkai (11.587 jiwa); Rimba Jaya (11.412 jiwa); dan Maro (10.256 jiwa).  Sekitar 58,11 persen penduduk Kecamatan Merauke bermukim di lima kelurahan tersebut.

Kisaran luas desa atau kampung dan kelurahan di Kecamatan Merauke berkisar antara 3,18 km2 (Kelurahan Bambu Pemali) sampai 832,97 km2 (Kampung atau Desa Wasur).

Distribusi penduduk di Kecamatan Merauke sangat tidak merata, berkisar antara satu jiwa per km2 (Desa atau Kampung Wasur) sampai 2.956 jiwa per km2 (Kelurahan Maro). Kepadatan penduduk Kecamatan Merauke mencapai 71 jiwa per km2, dengan kawasan paling padat penduduk ialah Kelurahan Maro (2.956 jiwa per km2); Mandala (2.870 jiwa per km2); Seringgu Jaya (2.480 jiwa per km2); dan Muli (1.112 jiwa per km2).

Untuk penataan wilayah lebih lanjut, Kabupaten Merauke memang  direncanakan untuk dimekarkan menjadi Kabupaten Merauke dan Kota Merauke. Sebagai catatan, untuk membentuk Kota Merauke sebenarnya tinggal memekarkan Kecamatan Merauke menjadi empat kecamatan, sebagai syarat minimal cakupan wilayah sebuah daerah baru kota otonom. 

Dari segi luas wilayah yang mencapai 1.445,63 km2, sudah sangat layak untuk dikembangkan sebagai kota mandiri, begitu pula dengan jumlah penduduk yang sudah melampuai 100 ribu jiwa. Sebagai gambaran, berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2020 terdapat sembilan kota otonom di Indonesia dengan jumlah penduduk kurang dari 100.000 jiwa (Kota Sungai Penuh, Pariaman, Subulussalam, Sibolga, Tual, Solok, Sawahlunto, Padang Panjang dan Sabang); bahkan ada satu kota otonom dengan jumlah penduduk kurang dari 50.000 jiwa (Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam).

Kota Merauke meskipun masih berstatus kecamatan atau distrik, namun sudah berkembang menjadi kota yang modern, dengan infrastruktur yang cukup lengkap, mulai bidang transportasi, pariwisata, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Kota yang sangat terkenal dengan lagu "Dari Sabang sampai Merauke" tersebut menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Papua Selatan.

Penutup

Pada awalnya tiga provinsi lainnya yang ada di Papua Selatan merupakan hasil pemekaran Kabupaten Merauke (tahun 2002), cukup beralasan jika ada nama lain untuk Provinsi Papua Selatan, yaitu Provinsi Merauke. 

Pada dasarnya penerapan Otonomi Daerah diselenggarakan sebagai upaya menerapkan desentralisasi di bidang pemerintahan, yang antara lain memiliki tujuan: Politik, yakni demokratisasi kehidupan berbangsa dan bernegara pada tataran infrastruktur dan suprastruktur politik; Administrasi, yaitu  agar proses-proses administrasi pemerintahan berjalan dengan efektif dan efisien sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, tepat, transparan serta murah; serta Sosial ekonomi, yaitu  untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Penataan daerah sebagai pelaksanaan desentralisasi, antara lain ditujukan untuk : Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan           daerah; Mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat; Mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik; Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan; Meningkatkan daya saing  nasional dan daya saing  daerah; dan Memelihara keunikan adat istiadat, tradisi, dan budaya daerah. Sebagaimana dicantumkan dalam 31 Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 

Dengan terbentuknya Provinsi Papua Selatan diharapkan terjadi akselerasi dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Namun hal ini tentu saja sangat tergantung pada kualitas kepemimpinan di daerah.

 

Referensi :

https://papua.inews.id/berita/profil-papua-selatan-provinsi-baru-hasil-dob-sejarah-wilayah-dan-kerangka-pemerintahan/2

https://meraukekab.bps.go.id/publication/

Kabupaten Merauke dalam Angka 2022.

Distrik Merauke dalam Angka 2021.

https://papua.bps.go.id/publication/

Provinsi Papua dalam Angka 2022.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220629111646-20-814911/merauke-kaji-wilayah-pusat-ibu-kota-dob-papua-selatan

https://bandung.kompas.com/read/2011/09/29/14351043/bupati.dukung.pemekaran.kota.merauke 

https://bandung.kompas.com/read/2011/09/29/14351043/bupati.dukung.pemekaran.kota.merauke 

https://www.asmatkab.go.id/article/asmat-tengah-dan-safan-layak-dimekarkan-menjadi-kabupaten

https://travel.kompas.com/read/2011/09/30/15104436/~Regional~Indonesia%20Timur 

https://www.jpnn.com/news/kabupaten-mappi-minta-dimekarkan-lagi 

Peta Kota Merauke

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.