Pendahuluan: Ketika Layar Menjadi Ladang Bahaya
"Judi online bukan sekadar hiburan digital—ia bisa
menjadi candu yang merusak hidup."
Di era digital, judi online menjelma menjadi fenomena yang mengkhawatirkan. Akses mudah, tampilan menarik, dan janji keuntungan instan membuat banyak orang terjebak dalam lingkaran adiksi. Menurut data dari PKJN RS Marzoeki Mahdi, sepanjang tahun 2024 tercatat 19 kunjungan pasien poli psikiatri akibat kecanduan judi online.
Bahkan, beberapa di antaranya sudah mengalami gangguan fungsi sosial dan ekonomi yang serius.Kecanduan judi online bukan hanya soal kehilangan uang, tapi
juga menyangkut kesehatan mental, relasi sosial, dan integritas pribadi. Maka,
solusi pemulihan tidak cukup dengan larangan atau pemblokiran situs—dibutuhkan
pendekatan medis dan psikologis yang komprehensif. Salah satunya adalah melalui
konseling dan terapi psikiatri, khususnya Cognitive Behavioral
Therapy (CBT).
Pembahasan Utama
🔍 Apa Itu Kecanduan Judi
Online?
Kecanduan judi online adalah gangguan perilaku yang ditandai
dengan dorongan kompulsif untuk berjudi secara digital, meski sudah mengalami
kerugian finansial dan sosial. Menurut DSM-5, kondisi ini termasuk dalam
kategori Gambling Disorder, dengan gejala seperti:
- Terus
berjudi meski mengalami kerugian
- Merasa
gelisah saat tidak berjudi
- Berbohong
untuk menutupi aktivitas judi
- Mengorbankan
relasi dan pekerjaan demi berjudi
“Kecanduan judi online mirip dengan kecanduan zat—sama-sama
melibatkan sistem reward otak dan kehilangan kontrol diri.” — Ratih Ibrahim,
Psikolog Klinis
🧠 Mengapa CBT Efektif
untuk Mengatasi Kecanduan?
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah pendekatan
psikoterapi yang bertujuan mengubah pola pikir dan perilaku negatif. Dalam
konteks kecanduan judi online, CBT membantu pasien:
- Mengenali
pikiran irasional seperti “judi bisa bikin kaya”
- Mengidentifikasi
pemicu emosional seperti stres atau rasa bosan
- Mengembangkan
strategi coping yang sehat
- Melatih
kontrol impuls dan pengambilan keputusan
CBT dilakukan dalam sesi mingguan selama 3–6 bulan,
tergantung tingkat keparahan adiksi. Terapi ini bisa dilakukan secara
individual, kelompok, atau bersama keluarga.
💬 Konseling Psikiatri:
Lebih dari Sekadar Curhat
Konseling psikiatri melibatkan interaksi antara pasien dan
psikiater untuk:
- Menyusun
diagnosis berdasarkan DSM-5
- Merancang
terapi medis dan psikologis
- Memberikan
edukasi tentang adiksi dan pemulihan
- Meresepkan
obat jika diperlukan (misalnya untuk gangguan kecemasan atau depresi yang
menyertai)
Di PKJN RS Marzoeki Mahdi, konseling dilakukan dalam dua
bentuk: rawat jalan dan rawat inap. Rawat jalan cocok untuk
pasien yang masih bisa menjalankan fungsi sosial, sementara rawat inap
ditujukan bagi mereka yang sudah mengalami gangguan berat.
⚖️ Perspektif dan Perdebatan
✅ Pandangan Pro:
- CBT
terbukti efektif dalam mengubah pola pikir adiktif
- Konseling
psikiatri memberikan pendekatan medis yang komprehensif
- Terapi
kelompok meningkatkan dukungan sosial dan motivasi pasien
❌ Pandangan Kontra:
- Biaya
terapi dianggap mahal oleh sebagian masyarakat
- Stigma
terhadap layanan psikiatri masih tinggi
- Kesembuhan
tergantung pada motivasi dan komitmen pasien
“Terapi tidak akan berhasil jika pasien tidak yakin bahwa
dirinya bisa sembuh.” — Ratih Ibrahim
Implikasi & Solusi
🌟 Dampak Positif Terapi
Psikiatri
- Individu:
Meningkatkan kontrol diri dan kesehatan mental
- Keluarga:
Memperbaiki komunikasi dan kepercayaan
- Masyarakat:
Menurunkan angka kriminalitas dan konflik sosial
- Sistem
Kesehatan: Efisiensi dalam penanganan gangguan perilaku
💡 Solusi Praktis Berbasis
Penelitian
- Edukasi
Publik tentang CBT dan Konseling Psikiatri
- Kampanye
literasi kesehatan jiwa di sekolah dan komunitas
- Integrasi
Layanan Psikiatri di Fasilitas Kesehatan Primer
- Menyediakan
layanan konseling di puskesmas dan klinik umum
- Pelatihan
Psikolog dan Psikiater tentang Adiksi Digital
- Memperkuat
kompetensi tenaga medis dalam menangani kecanduan judi online
- Pengembangan
Aplikasi Terapi Mandiri Berbasis CBT
- Aplikasi
seperti Woebot dan Wysa bisa menjadi pendamping terapi
- Kebijakan
Anti-Stigma dan Perlindungan Privasi Pasien
- Menjamin
kerahasiaan data dan non-diskriminasi terhadap pasien
Kesimpulan: Pemulihan Dimulai dari Pikiran
Kecanduan judi online bukan akhir dari segalanya. Dengan
pendekatan medis dan psikologis yang tepat—seperti CBT dan konseling
psikiatri—pemulihan bukan hanya mungkin, tapi sangat nyata. Yang dibutuhkan
adalah kesadaran, dukungan, dan komitmen untuk berubah.
Pertanyaannya: apakah kita siap membantu diri sendiri
atau orang terdekat untuk keluar dari jerat digital yang merusak ini?
Sumber & Referensi
- Upaya
Pemulihan Untuk Pecandu Judi Online – Sehat Negeriku
- Psikolog
Ungkap Terapi untuk Bantu Sembuh dari Kecanduan Judi Online – Liputan6
- Perang
Melawan Judi Online dan Upaya Pemulihan Kecanduan – Indonesia.go.id
- DSM-5
– Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
- WHO
Mental Health Atlas 2022
- APA –
Guide to Behavioral Addictions
- Kemenkes
RI – Riskesdas 2018
- Universitas
Indonesia – Departemen Psikiatri FKUI
- Journal
of Gambling Studies
- Satupersen.net
– Edukasi Kesehatan Mental Digital
Hashtag
#KecanduanJudiOnline #CBTIndonesia #KesehatanMental
#PsikiatriDigital #PemulihanAdiksi #StopJudiOnline #TerapiPsikologis
#MentalHealthAwareness #KonselingPsikiatri #HidupSehatTanpaJudi
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.