Apr 23, 2013

Alih Teknologi Pertanian


Oleh : Atep Afia HidayatUpaya pengembangan industri pertanian tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi secara optimal, baik menyangkut teknologi budidaya, sarana produski hingga pasca panen. Di beberapa daerah pertanian yang maju teknologi sudah diterapkan, umpamanya melalui pemanfaatan traktor secara sehamparan, penggunaan mesin pasca panen, dan sebagainya. 

Teknologi itu memang mahal, makin canggih suatu teknologi efisiensi yang didapatkan idelanya makin tinggi, namun sayangnya justru semakin mahal. Skala usaha yang kecil-kecil kurang memungkinkan untuk menerapkan teknologi tinggi.
Di beberapa daerah yang telah dibuka menjadi perkebunan besar, baik milik swasta atau BUMN tampak jelas adanya kesenjangan penggunaan teknologi dengan usaha tani kecil di sekitarnya.
Sebagai contoh untuk komoditi teh di daerah Kertasari, Pangalengan dan Ciwidey, Bandung Selatan, kalau di perkebunan milik BUMN penanaman sudah menggunakan klon-klon unggul hasil penemuan terbaru, dengan beberapa sifat seperti tingkat produksi yang tinggi, respon terhadap pemupukan, tahan serangan hama, dan sebagainya, sedangkan petani setempat hanya menanam jenis apa adanya dan tak jelas klon atau varietasnya.
Begitu pula dalam langkah-langkah budidaya seperti pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit di perkebunan-pekebunan besar sudah menyertakan teknologi atau produk teknologi yang lebih maju.
Untuk mengendalikan rumput-rumput liar (gulma) di perkebunan besar sudah sejak lama dimanfaatkan semacam pestisida yang khusus untuk mengendalikan rumput (herbisida), lengkap dengan peralatannya (knapsack sprayer). Sedangkan petani masih menggunakan kored dan cangkul. Dalam segi pasca panen dan pemasaran, apa yang dilakukan petani masih berpola bisnis tradisional, yang tidak menghasilkan nilai tambah optimal.
Lalu bagaimana caranya agar petani pun mampu memanfaatkan teknologi yang lebih baik, sekaligus mampu “membelinya”. Jika dilakukan secara perorangan mungkin sulit menjangkaunya, namun kalau petani bersatu membentuk kelompok tani yang andal, maka teknologi yang mahal itupun bisa dijangkaunya.
Lahan pertanian yang sempit bisa dijadikan pola sehamparan, hal itu untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dengan adanya pola sehamparan maka pemanfaatan mesin-mesin pertanian bisa lebih mudah, pemeliharaan tanaman bisa serentak, begitu pula panen dan pengolahannya.
Konsep tersebut sebenarnya sudah dikembangkan sejak lama, seperti Perkebunan Nusamba Indah di Jawa Barat, memiliki pabrik tersendiri yang khusus untuk mengolah teh rakyat (teh yang dihasilkan petani kecil).
Dalam proses alih teknologi diperlukan adanya katalisator yang berperan sebagai perantara serta mendefinisikan dan memudahkan pemahaman petani terhadap teknologi. Bahasa teknologi perlu disederhanakan sedemikian rupa hingga bisa dimengerti dan langsung diaplikasikan oleh petani.
Media informasi seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, tabloid, website dan blog yang sarat dengan informasi teknologi populer dan tepat guna, sebisa mungkin harus menggunakan bahasa yang sederhana. Begitu pula penyajian foto atau gambar ilustrasi hendaknya yang tidak terlalu rumit.
Koran Masuk Desa (KMD) keberadaannya bisa diaktifkan kembali, atau bisa saja diganti dengan Web Masuk Desa (WMD) atau Blog Masuk Desa (BMD), sehingga jangkauannya bisa makin meluas. Untuk media cetak khusus pertanian yang masih bertahan, seperti Sinar Tani dan Trubus, perlu lebih intensif  dan progresif dalam mendekati petani. Konten kedua media tersebut sangat diperlukan sebagai media alih teknologi pertanian.
Memasuki era globalisasi di segala bidang, kebutuhan informasi sepertinya menjadi sesuatu yang penting dan tak bisa ditunda-tunda. Globalisasi informasi menyentuh semua lapisan masyarakat, menjangkau segenap profesi, dan petani pun mau tidak mau harus bersentuhan dengan berbagai dampaknya. Oleh karena itu petani pun harus siap mengantisipasinya. Pertanian akan lebih berkembang jika petani sudah siap dengan proses alih teknologi. (Atep Afia, Staf Pengajar Universitas Mercu Buana, Jakarta).

10 comments:

  1. Dwi MUji Abako
    @C18-Muji, Tugas TC05

    Seiring dengan pengembangan industri pertanian banyak alat teknologi yang sudah bisa digunakan, spt traktor. Petani dapat memanfaatkan teknologi dan mampu membelinya jika bersatu membentuk kelompok tani yang andal. Petani tetap membutuhkan informasi penggunaan teknologi tersebut sehingga siap dengan proses alih teknologi

    ReplyDelete
  2. Dwi MUji Abako
    @C18-Muji, Tugas TC05

    Seiring dengan pengembangan industri pertanian banyak alat teknologi yang sudah bisa digunakan, spt traktor. Petani dapat memanfaatkan teknologi dan mampu membelinya jika bersatu membentuk kelompok tani yang andal. Petani tetap membutuhkan informasi penggunaan teknologi tersebut sehingga siap dengan proses alih teknologi

    ReplyDelete

  3. @C15-ashim ,tb05
    Memang pengembangan di sektor pertanian terus di kembangkan serta memanfaatkan teknologi yang semakin canggih dan berkembang . Bila mengaitkankan dengan teknologi pasti akan adanya kesenjangan , karena petani di daerah dengan hasil petani petani milik swasta atau BUMN akan memiliki perbedaan dari teknologi,fasilitas atau pupuk dan hasil panennya juga pasti akan mempengaruhi ,petani daerah yang jelas kalaah unggu dengan hasil panen yang didukung oleh modal,teknologi dan fasilitas yang mendukung lainnya . seharusnya petani didaerah juga perlu di perhatikan oleh pemerintah karena peluang pertanian di indonesia menguntungkan perekonomian .

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. muhammad zainudin, 41616110001, KWU senin
    menurut saya sudah saatnya petani petani kita harus disediakan teknologi pengolahan pertanian yang midern agar dapat memaksimalkan hasil yang diperoleh

    ReplyDelete
  6. Nunung Arifah / 43217110020 / KWU Senin
    Pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian sangatlah perlu, sehingga pengerjaan kegiatan pertanian dan perkebunan dapat terselesaikan tepat waktu, biaya rendah, dan kualitas hasil baik. Namun sayangnya tidak semua petani dapat menyediakan peralatan pertanian modern karena tersandung dengan keterbatasan anggaran biaya untuk membeli alat pertanian modern seperti mesin traktor yang tentu di butuhkan biaya yang tidak sedikit dan hanya petani yang memiliki modal dan mengolah lahan dalam skala besar yang sanggup membeli peralatan ini. Maka sangat diharapkan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi segala kekurangan yang ada pada petani di Indonesia, dengan memberikan bantuan mesin atau subsidi harga mesin kepada para petani kecil dengan membentuk koperasi tani di desa-desa.

    ReplyDelete
  7. Erika Aulia - 43217110115 (KWU SENIN)

    saya sangat setuju jika petani sekarang diakomodasi dengan alat alat pertanian yang lebih modern. Hal ini tentu sangat amat berdampak positif. Misal, jika ada mesin panen padi petani mampu menghemat waktu dalam proses panen padi, ada lagi contoh lainnya seperti adanya mesin pengering padi, petani hanya membutuhkan waktu 5 jam untuk membuat padi kering jika petani hanya mengandalkan cara manual atau dengan mengandalkan panas matahari butuh waktu yang lama dan resiko yang besar. Kemajuan teknologi sangat amat penting di dalam sektor pertanian. Saya bisa katakan ini mengingat saya sendiri berkerja di dalam perusahaan yang menjual mesin-mesin panen padi. Salah satu yang melatar belakangi adanya alat alat panen padi di zaman ini, karena anak anak muda zaman sekarang sudah tidak banyak yg mau turun ke sawah, sedangkan petani petani tua sudah rentan usia, lalu siapa lagi yang mau turun ke sawah? Nah ini salah satu alasan menurut saya kenapa mesin panen ini diciptakan.

    ReplyDelete
  8. saya sangat setuju jika petani indonesia lebih maju lagi dengan dengan memanfaatkan teknologi,karena dijaman globalisasi ini apabila petani kita tidak memanfaatkan teknologi yang ada mereka akan tertinggal.maka dari itu pemerintah harus lebih peduli lagi dengan para petani,pemerintah harus menyediakan alat dan memberi modal utk para petani

    ReplyDelete
  9. Irfan Nasir Al Amien /41216110051/KWU1-Kamis.

    Alih teknologi atau trsfer tekhnologi di bidang pertanian khususnya di indonesia ini sangat jauh tertingal di banding dengan negara negara lainnya, sudah seharusnya teknologi pertanian ini di kembangkan, dengan berbagai kebutuhan pertanian yang ada di indonesia, sehinga nantinya petani lebih terbantu dengan adanya teknoloi pertanian yang modern, tetapi pemanafatan teknologi di indonesia sendiri masih terkendala dengan biaya yang begitu mahal, apalagi jika ini di bebankan kepada petani,sehinga pemerintah harus melihat kesenjangan ini, dengan membantu ataupun mesubsidi alat alat pertanian lewat koperasi koperasi pertanian yang ada di desa ataupun secara langsung kepada para petani, sehinga petani kedepan sudah berbasis teknologi modern semua.

    ReplyDelete
  10. Ervina Listyowati (41117110102) Kwu Kamis
    saya sangat setuju jika petani indonesia lebih maju lagi dengan dengan memanfaatkan teknologi,karena dijaman globalisasi ini apabila petani kita tidak memanfaatkan teknologi yang ada mereka akan tertinggal.maka dari itu pemerintah harus lebih peduli lagi dengan para petani,pemerintah harus menyediakan alat dan memberi modal utk para petani

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.