Aug 17, 2025

SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia - Membangun Masa Depan Lewat Martabat Kerja

✨ Pendahuluan

“Pekerjaan bukan sekadar mencari nafkah, tapi tentang membangun kehidupan yang bermartabat.” — ILO

Di tengah transformasi digital, krisis iklim, dan ketimpangan sosial, dunia kerja Indonesia menghadapi tantangan besar. Namun, satu hal tetap menjadi fondasi pembangunan: pekerjaan yang layak. SDG 8, salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui penciptaan pekerjaan yang produktif dan bermartabat.

Bagaimana Indonesia mengimplementasikan SDG 8? Apa tantangan dan peluangnya? Dan bagaimana hal ini berdampak pada kehidupan kita sehari-hari?

🔍 Pembahasan Utama

1. Apa Itu SDG 8?

SDG 8 bertujuan untuk:

  • Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai kondisi nasional
  • Menciptakan pekerjaan penuh dan produktif untuk semua
  • Meningkatkan produktivitas melalui inovasi dan teknologi
  • Menghapus kerja paksa dan pekerja anak
  • Mendorong kewirausahaan dan UMKM2

📌 Analogi: SDG 8 seperti sistem akar dalam pohon pembangunan—tanpa akar yang sehat (pekerjaan layak), pertumbuhan ekonomi akan rapuh dan tidak berkelanjutan.

2. Kondisi Pekerjaan di Indonesia

Indikator

Data

Tenaga kerja informal

±60% dari total tenaga kerja

Upah minimum

Belum mencukupi kebutuhan hidup layak di banyak daerah

Pengangguran terbuka

5,32% (BPS, 2024)

Ketimpangan gender

Perempuan lebih rentan terhadap pekerjaan tidak layak

Pekerja anak

Masih ditemukan di sektor informal dan pertanian

Contoh nyata: Banyak pekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima, buruh tani, dan pekerja rumahan belum memiliki jaminan sosial, upah layak, atau perlindungan hukum.

3. Target dan Strategi Nasional

Indonesia melalui Bappenas telah menetapkan 12 target SDG 8, antara lain:

  • Meningkatkan efisiensi sumber daya dalam produksi
  • Mendorong formalisasi UMKM
  • Meningkatkan pelatihan kerja dan pendidikan vokasi
  • Menciptakan kebijakan pro-ketenagakerjaan dan inklusif

Program seperti Kartu Prakerja, revitalisasi BLK, dan digitalisasi UMKM menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendukung SDG 8.

4. Perspektif Global dan Lokal

Perspektif

Penjelasan

Global

Dunia membutuhkan 600 juta pekerjaan baru hingga 2030 untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk usia kerja

Lokal

Indonesia menghadapi tantangan ketimpangan wilayah, digitalisasi, dan perubahan iklim yang memengaruhi dunia kerja

🌱 Implikasi & Solusi

Dampak Positif Implementasi SDG 8

  • 🧘‍♀️ Kesejahteraan meningkat
  • 🏘️ Stabilitas sosial dan ekonomi
  • 📊 Pertumbuhan ekonomi yang merata
  • 🧑‍🎓 Peningkatan keterampilan dan daya saing

Solusi Berbasis Penelitian

  • 🏛️ Kebijakan upah layak dan jaminan sosial universal
  • 🧑‍🏫 Pelatihan keterampilan digital dan hijau
  • 📱 Platform kerja transparan dan inklusif
  • 🤝 Kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil

📌 Ilustrasi: Bayangkan sebuah ekosistem kerja seperti taman kota. Jika semua tanaman (pekerja) mendapat cahaya (kesempatan), air (upah layak), dan perlindungan (regulasi), maka taman akan tumbuh subur dan indah.

🧠 Kesimpulan

SDG 8 bukan hanya tentang angka pertumbuhan ekonomi, tapi tentang kualitas hidup manusia. Pekerjaan layak adalah jembatan antara hak asasi dan pembangunan. Tanpa pekerjaan yang bermartabat, pertumbuhan ekonomi akan timpang dan tidak berkelanjutan.

“Martabat kerja adalah fondasi masa depan bangsa.”

Refleksi: Apakah pekerjaan Anda saat ini sudah memenuhi kriteria layak? Dan bagaimana Anda bisa mendorong perubahan di lingkungan kerja?

📚 Sumber & Referensi

  1. SDG 8 – Bappenas
  2. UN Indonesia – SDG 8
  3. Kompas Lestari – Mengenal SDG 8

🔖 Hashtag SEO

#SDG8 #PekerjaanLayak #PertumbuhanEkonomi #TenagaKerjaIndonesia #KesejahteraanKerja #EkonomiInklusif #UMKMIndonesia #KebijakanKetenagakerjaan #PembangunanBerkelanjutan #IlmuUntukPublik

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.