Apr 22, 2013

Cepat Bangun dan Keluar Duluan


Oleh : Atep Afia Hidayat - Setiap manusia dianugerahi waktu 24 jam sahari semalam, dan terus berulang sampai batas waktu yang ditentukan. Setiap orang memiliki kebebasan untuk penggunaan dan pengalokasian waktu, mau tidur 24 jam, mau melek 24 jam, atau mau bekerja 24 jam. Setiap orang memiliki jam biologis dan jam psikologisnya masing-masing, kapan saatnya tidur dan kapan bangun, kapan begitu bergairah dan kapan dilanda bête. Kalau mau sehat secara berkelanjutan kuncinya harus menjalani kehidupan dengan penuh keseimbangan.


Nah, saat penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) disebuah desa yang ada di Cimalaka, Sumedang, bertahun-tahun yang lalu, penulis ditempatkan di sebuah rumah yang penghuninya sudah Manula, mungkin hampir kepala delapan, namanya Kakek Wirta. Namun ada hal yang sangat luar biasa, Kakek Wirta begitu enerjik, bugar, semeringah dan full ceria.

Dalam usianya yang melebihi tiga perempat abad, beliau masih mampu memanjat pohon aren, bahkan kelapa.  Lalu apa rahasianya ? Nah ini dia, Nenek Wirta tak sungkan untuk mengungkapkannya, ternyata “Si kakek cepat bangun dan keluar duluan”. Maka meluncurlah pertanyaan yang menunjukkan keheranan penulis, “Apa ?”

Ya, Kakek Wirta dalam kesehariannya selalu cepat bangun. Menurut Nenek Wirta, satu sampai dua jam sebelum adzan shubuh berkumandang si kakek sudah terbangun. Mulai beraktifitas, terutama menjalin interaksi dengan yang menciptakannya, Allah SWT. Sekitar jam dua lewat sampai menjelang shubuh, Kakek Wirta begitu khusyuk berdo’a, berdzikir, memfokuskan kesadaran, pikiran, perasaan dan totalitas dirinya kepada ALLAH SWT.

Selanjutnya, sekitar dua puluh menit sebelum adzan terdengar Kakek Wirta bergegas keluar rumah, menuju mesjid terdekat, jaraknya sekitar 500 meter. Tanpa disadarinya Kakek Wirta telah membangun tubuh yang sehat dengan berjalan kaki hampir satu kilo meter, setiap shubuh, nyaris sepanjang hidupnya.  

Belum termasuk berjalan menuju sawah dan kegiatan fisik lainnya. Berpuluh-puluh tahun, Kakek Wirta memang selalu cepat bangun dan keluar duluan. Fisiknya senantiasa sehat, bugar dan prima. Hal itu tak lain karena cara berpikir, sikap hidup dan tindakannya yang harminonis dengan waktu, serasi dengan alam, dan seimbang dengan menjalin interaksi sosial yang hangat.

Sebagian orang diberi kesempatan untuk menua. Ada yang masa tuanya begitu bahagia, senantiasa menikmati detik demi detik yang berlalu. Ada juga yang masa tuanya hampa, tidak bergairah, dengan menjalani kehidupan ala kadarnya. Ironisnya banyak orang yang terlalu cepat merasa tua.

Sebagai contoh, banyak pegawai negeri yang dipensiun pada usia 50 tahunan, seketika itu juga langsung “menua-kan” diri, nyaris tidak berbuat apa-apa lagi. Hal itu tak lain karena sikap dan gaya hidup yang teramat statis, tidak seperti Kakek Wirta yang selalu cepat bangun dan keluar duluan…. (Atep Afia).

3 comments:

  1. Raka Ardi Pratama
    @C28-RAKA

    Artikel yang mengedukasi kita yang keseharianya dan hidupnya seperti untuk bekerja dan bekerja mengejar kesenangan dunia sehingga terkadang melupakan yang menciptakan dunia dan seisinya. Kakek Wirta yang sangat menginspirasi kita tentang bagaimana menjalani hidup dengan seimbang dan penuh semangat. menjalani aktivitasnya dengan penuh suka cita dengan tetap mengingat sang pencipta. dengan bangun lebih awal kita dapat menghirup udara yang masih segar belum tercampur dengan polusi.

    ReplyDelete
  2. @B25-DIKY ARDIWINATA

    Artikel yang sangat bermanfaat,Kakek Wirta yang sangat menginspirasi kita tentang bagaimana menjalani hidup dengan cara berpikir, sikap hidup dan tindakannya yang harminonis dengan waktu, serasi dengan alam, dan seimbang dengan menjalin interaksi sosial yang hangat.

    ReplyDelete
  3. slamet hariadi
    @E25-Slamet, @Tugas B05

    Artikel diatas menjelaskan bagaimana kita bisa mengatur waktu sebaik-baiknya dalam waktu yang diperlukan sebagai awal menuju hidup yang lebih sehat dan sejahtera.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.