Apr 27, 2013

Waspada Ancaman Diabetes Mellitus


Oleh : Atep Afia Hidayat - Kata Diabetes mellitus atau kencing manis sering terdengar, dan tampaknya mulai popular di masyarakat. Diabetes mellitus diidentikan  dengan keadaan kadar gula darah yang terus menerus tinggi. Artinya jika diperiksa di laboratorium kesehatan, konsentrasi gula yang terkandung dalam darah telah melampaui ambang batas yang ditetapkan. Lantas, bagaimana jika kadar gula dalam darah termasuk tinggi ? Ternyata akan merusak sistem dan organ tubuh, dan berdampak terhadap masalah kesehatan secara signifikan.

Oleh sebab itu menjadi sangat jelas, supaya setiap orang memelihara, mengupayakan dan mempertahankan kadar gula darahnya dalam batas-batas yang normal. Jika diabaikan, maka Diabetes mellitus pun berpotensi untuk mengancam. 

Jika sudah terkena, maka sebagaimana pendapat para dokter bahwa tidak akan  sembuh secara permanen. Diabetes mellitus ditandai dengan  sel beta dalam pankreas mengalami kerusakan, bahkan disfungsi. Sedangkan solusi secara medis ialah dengan mengkonsumsi obat dengan terus-menerus. Selain itu, untuk mengontrol kadar gula darah diperlukan suntikan insulin.

Sudah selayaknya masyarakat diberikan pembelajaran supaya lebih mengenali Diabetes Mellitus. Langkah seperti deteksi dini menjadi sangat penting, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh potensi Diabetes mellitus pada setiap orang.

Jika terjadi pembiaran dan pengabaian, maka dapat menyebabkan komplikasi yang meluas dan semakin sulit dikendalikan. Berbagai macam komplikasi yang bisa muncul mulai dari gangguan pada saraf, kerusakan pembuluh darah, kelumpuhan, hipoglikemi (kadar gula darah terlalu rendah), impotensi, penyakit jantung,  stroke, bahkan Kebutaan.

Diabetes mellitus perlu dikenali sedini mungkin. Caranya ? Kenali tanda-tanda awal Diabetes mellitus seperti dehidrasi, rasa haus terus-menerus, peningkatan frekuensi kencing (terlalu sering buang air kecil), kelelahan (dengan aktivitas ringan pun terlalu cepat lelah), mudah ngantuk, cepat lapar, kesemutan, penurunan berat badan, gairah seks menuruan, badan gatal-gatal, gangguan penglihatan, dan penyembuhan luka relatif lebih yang lama. Untuk bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4 kg berisiko terkena Diabetes mellitus.

Sedangkan untuk tindakan akuratnya ialah melalui pemeriksaan kadar gula darah . Hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu gula darah puasa dan gula darah sesaat (2 jam setelah makan). Lantas, bagaimana indikatornya ?

Melalui pengukuran kadar gula darah puasa, jika “normal” maka kadar gula kurang dari 100 mg/dl; “pre diabetes”  100 – 125 mg/dl; sedangkan “diabetes”  lebih dari 125 mg/dl. Dengan pengukuran kadar gula darah sesaat : “normal” (kadar gula < 140 mg/dl); “pre diabetes” (140-200 mg/dl); dan “diabetes” ( > 200 mg/dl).

Diabetes mellitus sendiri dikenal memiliki dua tipe. Tipe 1 biasanya terjadi karena faktor genetik (keturunan atau warisan dari oran tua); Kondisi kelenjar pankreas mengalami kerusakan, sebagai dampaknya  produksi insulin (yaitu hormon yang brfungsi menurunkan kadar glukosa darah) mengalami kegagalan; Dengan sendirinya penderita Tipe 1 memerlukan suntik insulin (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus atau IDDM).

Sedangkan Diabetes mellitus Tipe 2 biasanya terjadi karena gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan yang sembarangan. Dalam hal ini pankreas terus menerus bekerja melampuai batas kemampuannya, sehingga terjadi kerusakan. Sebagai dampaknya  produksi insulin tidak lagi optimal. Orang yang mengalami obesitas berpotensi besar untuk terkena Diabetes mellitus tipe ini.

Ya, segera pahami dan kenali apa itu Diabetes mellitus, sebab penyakit tidak menular ini terus bergentayangan mencari mangsanya. Mengacu pada data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tanun 2007, ternyata di Indonesia saat itu Diabetes mellitus menjadi penyenbab kematian peringkat 6 untuk semua kelompok umur.

Data yang mencengangkan ternyata prevalensi Diabetes mellitus di Indonesia yang ada di perkotaan mencapai 5,7 persen. Hal yang lebih mencengangkan lagi 73,7 persen pasien diabetes tidak terdiagnosa. Sedangkan kondisi tahun 2012 yang lalu, lebih dari 8 juta orang Indonesia menderita Diabetess mellitus, ternyata 84 persen di antaranya tidak menyadari sebagai pengidap.

Ada lagi laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang  memperkirakan, bahwa  pada tahun 2030 jumlah  penyandang Diabetes mellitus di Indonesia akan mencapai 21,3 juta jiwa. Sehingga Indonesia  menempati peringkat ke-4 sebagai Negara dengan jumlah penderita Diabetes mellitus terbanyak dunia, yaitu  setelah Amerika Serikat, China dan India.

Dengan demikian, sedini mungkin pelajarilah segala seuatu tentang Diabetes mellitus, lantas lakukan evalusi diri, keluarga, teman dan orang-orang sekitar, apakah ada yang menunjukkan gejala atau tanda-tanda terkena. Segera tangani sebelum menimbulkan dampak lebih serius. (Atep Afia – MG 0113 – 022/ Sumber : health.detik.com, majalahkesehatan.com, kadarguladarah.com, guladarah.com, konimex.com, republika.co.id)

2 comments:

  1. FEBRI ARYANTI - C09-FEBRI

    Beberapa pekan lalu Ibu saya ingin mencabut gigi yang sudah sakit, tetapi dokter tidak memperbolehkan dicabut dengan alasan bahwa sebelum dicabut gigi dokter melakukan pengukuran kadar gula darah terhadap Ibu saya dan diketahui dari tes tersebut bahwa Ibu saya mengalami Penyakit Gula Darah atau Diabetes dengan kadar >250 mg/dl. Hal tersebut sangatlah mengejutkan kami sekeluarga terutama saya. Karna saya memperhatikan bahwa pola makan dan hidup sehat sebenarnya sudah dilakukan Ibu saya sebelum diketahui penyakit itu, tetapi masih saja tubuhnya tidak dapat menahan. Setelah saya telusuri bahwa ada faktor genetik yang tidak dipungkiri, yaitu gen Ayah dari Ibu saya.
    Ibu saya masuk didalam 84% tidak menyadari sebagai pengidap. Karena rendahnya pengetahuan kami sebagai keluarga tidak mengetahui gejala awal dari diabetes.
    Dan mulai dari sekarang saya akan pelajari lebih perdalam lagi mengenai Diabetes. Karna mungkin saja 50% saya bisa menjadi penderita Diabetes tipe 1, yaitu terjadi karena faktor genetik/ keturunan.

    ReplyDelete
  2. okee ini artikel yang bermanfaat sekali untuk saya, karena saya bisa memberikan info ini kepada keluarga, dan teman-teman saya.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.