Apr 27, 2013

Jahe Hangat dan Menyehatkan

Oleh : Atep Afia Hidayat - Jahe diduga berasal dari India Selatan, mulai dikenal luas pada abad ke 9, ketika orang-orang Eropa banyak memanfaatkan kehangatannya sebagai minuman, terutama guna mengantisipasi musim dingin. Dalam perkembangan selanjutnya jahe tersebar keseluruh dunia, sehingga memiliki nama sesuai bahasa masing-masing Negara, seperti khan ciang (Cina), sanyabil (Arab), gengibre (Spanyol), imbir (Rusia), Zensero (Italia), dan ginger (Inggris).


Entah mulai kapan jahe masuk kepulauan Nusantara, yang jelas tanaman ini sudah tersebar hampir di setiap daerah dan dinamai dengan bahasa daerahnya masing-masing. Kalau orang Sunda menamakannya jahe, orang Aceh menyebutnya halia, sipodeh (Padang), joe (Jawa), pese (Bugis), dan lain (Irian).

Pada mulanya jahe ditanam petani hanya sebagai tanaman selingan, dengan jumlah tanaman terbatas dan tanpa pemeliharaan yang memadai. Kemudian bersamaan dengan munculnya kecenderungan kembali kea lam (back to nature), terutama dalam bidang kesehatan dan pengobatan, maka jahe pun banyak dilirik dan dibudidayakan secara komersial. Selain memiliki nilai medis, yaitu sebagai bahan obat-obatan dari ekstrak tumbuhan (fitofarmaka) dan jamu, jahe pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, bumbu, rempah, manisan, acar, permen dan minuman penyegar.

Untuk seluruh dunia, laju konsumsi jahe meningkat sekitar 7 persen per tahun. Jumlah permintaan dunia mencapai 30.000 ton per tahun, dengan Negara pengimpor terbesar Inggris, Amerika Serikat, dan Saudi Arabia. Negara pengekspor terbesar meliputi India, Nigeria, Jamaica, Sierra Leon dan Mauritus. Indonesia baru memasok sekitar 10 persen dari kebutuhan tersebut.

Padahal harga di pasar ekspor cukup menggiurkan, pada awal Desember tahun 2000 mencapai 300 USD per ton (melebihi Rp.2,7 juta per ton). Harga jahe di pasar dalam negeri Desember 2010 yang lalu mencapai Rp 10.000 - Rp 12.000 per kilogram. Hal itu karena menjamurnya usaha jamu herbal. Tak heran jika budidaya jahe yang semula terkonsentrasi di Salatiga, Magelang, Wonosobo, Semarang, an Gunung Kidul, kini menyebar ke berbagai daerah, baik di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bengkulu, Lampung, Sumatera Utara, Bali dan sebagainya.

Nilai ekonomi jahe makin meningkat, bersamaan dengan ditemukan senyawa kimia yang dikandungnya. Selain mengandung resin, serat dan tepung kanji, jahe juga mengandung berbagai minyak atsiri seperti acetates, caprylate, chavicol, cineol, citral, dborneol, d-camphene, d-phellandrene, geraniol, linalool, n-nonylaldehide, dan zingiberene, serta senyawa keton seperti gingerol dan zingeron.

Sejenis atau perpaduan beberapa senyawa tersebut memiliki khasiat untuk pengobatan penyakit tertentu, seperti campuran antara cineol, d-borneol, d-camphene, d-phellandrene, gingerol dan zingeron, dikenal sebagai minyak jahe, merupakan obat luar untuk mengatasi sakit gigi, masuk angin dan sebagai obat gosok. Empat senyawa pertama menimbulkan efek wangi khas, sedangkan dua senyawa berikutnya berefek panas, pedas atau menggigit.

Khasiat jahe sebagai tanaman obat, antara lain tercatat dalam buku Indische Geneeskrachtige Planten, yang ditulis oleh Kloppenburg-Vesteegh, yang diterbitkan tahun 1933. Dalam perkembangan selanjutnya juga diungkapkan oleh buku-buku lainnya, termasuk dalam buku Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, yang ditulis oleh Prof. Hembing Wijayakusuma (pakar pengobatan tradisional/tanaman obat), yang diterbitkan tahun 1993.

Dalam berbagai kepustakaan dan juga berdasarkan pengalaman masyarakat, rerungkap bahwa jahe berkhasiat menambah nafsu makan, memperbaiki pencernaan dan mengamankan lambung, penyebabnya minyak atsiri mampu merangsang selaput lendir perut besar dan usus.

Khasiat jahe lainnya ialah untuk obat reumatik. Hal itu telah dibuktikan oleh Dr.Lars Lindmark, Med.Sc, Direktur Riset dan Pengembangan Eurovita, Denmark. Terlebih dahulu melakukan seleksi terhadap 100 jenis jahe-jahean dari berbagai Negara. Kemudian diperoleh bahan paling efektif untuk mengatasi reumatik tanpa efek samping, yaitu kombinasi jahe dengan lengkuas.

Masih ada sederetan khasiat jahe lainnya ialah mengatasi flu, mencegah malaria, menentralkan racun, mengobati luka, menyembuhkan eksim, mengobati syaraf muka yang sakit, mengatasi masuk angin (pilek-panas-dingin-batuk), dan sebagainya. Mekanisme pengobatannya ada yang hanya jahe, ada juga yang dicampur dengan bahan lain.

Sebagai contoh, untuk mengatasi reumatik, terlebih dahulu rimpang jahe dipanaskan di atas api atau bara, kemudian ditumbuk. Selanjutnya jahe ditempelkan pada bagia tubuh yang terkena reumatik. Untuk mengatasi flu (influenza) meliputi campuran jahe (sekitar 10 gr) dengan lempuyang (25 gr), cabe (25 gr), kunyit (5 gr), lengkuas (5 gr) dan gula aren (secukupnya). Cara membuatnya, bahan dicampur dan ditumbuk sampai halus (bisa dengan blender), direbus dengan setengah liter air, biarkan hanya seperempat liter. Dosisnya minum tiga kali dalam sehari.

Jahe memiliki beragam manfaat dan khasiat, apalagi jika eksplorasi terhadap nilai tambahnya terus dilakukan, antara lain melalui analisa kimia lebih lanjut dengan teknik pemisahan zat chromatography. Langkah berikutnya ialah melakukan penelitian medis, menyangkut khasiat jahe sebagai obat, sehingga ditemukan kesimpulan dan bukti medis, bahwa senyawa tertentu yang dikandung jahe dapat mengatasi penyakit tertentu.

Diversifikasi pengolahan jahe perlu terus dilakukan, tidak hanya sebatas jahe segar, jahe kering, bubuk jahe, minyak jahe atau oleoresin jahe.

Beragam inovasi pemanfaatan jahe melalui pencampuran dengan bahan lain, seperti bandrek, wedang jahe, sebat, teh jahe, kopi jahe, jahe ginseng, susu telor madu jahe, dan sebagainya juga perlu terus diupayakan. Pada akhirnya “penciptaan” nilai tambah tersebut, selain diharapkan dapat meningkat taraf kesehatan masyarakat, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari petani produsen jahe, tukang jamu gendong, pengrajin olahan jahe, pekerja industri obat berbahan baku jahe, serta meningkatkan perolehan devisa negara. (Atep Afia).

7 comments:

  1. namun ada manfaat lain pada tanaman jahe yaitu digunakan untuk menurunkan berat badan . Setelah minum jahe, biasanya perut akan hangat dan merasa lapar. Jangan kuatir, karena itu adalah proses pengurasan lemak, sehingga tubuh merespon dengan memberikan rasa lapar.

    ReplyDelete
  2. Jahe memang menyehatkan dan memberikan rasa hangat. Cocok untuk diminum saat sedang cuaca dingin atau berlibur ke puncak. Lebih enak kalau ditambah susu, telor, dan madu. Jahe juga dapat meningkatkan stamina.

    ReplyDelete
  3. jahe merupakan obat yang mempunyai banyak khasiatnya bisa dibuat sebagai jamu untuk menyehatkan tubuh dan juga bisa mengobati reumatik..
    sehingga jahe dapat diburu banyak orang apalagi dimusin hujan kerena untuk menghangatkan tubuh..

    ReplyDelete
  4. Manfaat jahe yang banyak dan semakin di ketahui dengan adanya penelitian yang terus dilakukan memberikan kita informasi tentang tanaman jahe.dan di berbagai daerah tanaman ini menjadi Toga (tanaman obat keluarga) yang hanaya ditanam dalam pot. Mungkin dengan adanya informasi dari artikel ditas akan menambah menjadi budidaya karena harganaya yang cukup menjanjikan

    ReplyDelete
  5. AGUSTINA DWIYANTI @A27-AGUSTINA

    jahe sebagai obat tradisional yang dikonsumsi oleh setiap orang kaena di percayai bisa menyembuhkan peyakit yang dikeluhkannya, banyak kandungan yang dibei oleh setiap jahe. peningkatan penjualan jahe juga sangat signifikan sehingga bisa dijadikan pengaruh unuk menambah usaha jahe.

    ReplyDelete
  6. Saepul Alam @B04-SAEPUL, Tugas TB05

    Walaupun Jahe ini tidak ada yang tahu kapan pastinya tanaman ini masuk ke nusantara, tetapi tanaman ini sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari - hari, selain memiliki harga jual Jahe juga juga di percaya bisa menyehatkan dan menghangatkan tubuh kita.

    ReplyDelete
  7. Muhamad Iqbal, @E04-Iqbal,Tugas B05
    Jahe sudah dikenl sejak nenek moyang kita, banyak manfaat dan kasiatnya bagi kesehatan Seperti, mengobati reumatik dll. Agar konsumsi jahe lebih meningkat menurut saya diperlukan inovasi variant makanan dan minuman.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.