May 21, 2022

Polusi Udara Kawasan Industri Dapat Menyebabkan Kanker

KangAtepAfia.com - Ternyata ada korelasi yang erat antara polusi udara dengan penyakit kanker. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas California dan Universitas Michigan di wilayah Alberta, Kanada. Sebagai catatan di wilayah Alberta terdapat lebih dari 40 industri yang menebar emisi berbagai zat polutan.


Berdasarkan studi tersebut ternyata menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat kontaminasi akibat polusi udara, maka menyebabkan makin tinggi pula jumlah penderita kanker.

Temuan ilmuwan Universitas California dan Universitas Michigan, yang dipublikasikan secara online menunjukkan, bahwa terdapat beberapa jenis polutan yang termasuk zat karsinogenik, antara lain 1,3-butadiena, benzena dan beberapa jenis lainnya. Selain itu terungkap mengenai adanya peningkatan jumlah pria yang menderita leukemia dan limfoma non-Hodgkin’s dalam sepuluh tahun terakhir, khususnya yang bermukim di sekitar wilayah yang terkenal polusi udara. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun pernah melaporkan,  bahwa polusi udara di luar ruangan merupakan salah satu penyebab utama kanker.

Perlu ada upaya yang sungguh-sungguh untuk melindungi pekerja dan warga sekitar dari dampak berbagai polutan. Dengan kata lain emisi industry perlu diturunkan secara bertahap. Para ilmuwan telah merekomendasikan hal itu, dengan harapan penyebaran kanker bisa dihentikan.

Sebaran jumlah penderita kanker ada kaitannya dengan arah angin yang dihembuskan dari sumber berbagai polutan yang di antaranya bersifat karsinogenik. Dalam hal ini yang menjadi sumber polutan tak lain adalah sentra industri. Taka da pilihan lain, emisi industri harus diturunkan, sehingga penyebaran gas yang bersifat karsinogenik dapat dihentikan.

Peraturan mengenai emisi gas industri memang telah ditetapkan, namun terjadi kesenjangan dengan pelaksanaannya di lapangan. Dalam hal ini pemantauan dan pengendalian emisi belum dilaksanakan dengan baik, sehingga kondisi kesehatan masyarakat kurang terawasi.

Kasus di Alberta, Kanada tersebut sebenarnya terjadi di kawasan industri berbagai Negara lainnya. Namun temuan ilmuwan menunjukkan, bahwa konsentrasi beberapa zat kimia di udara di kawasan tersebut, lebih tinggi dibanding dengan beberapa kota tercemar lainnya seperti Kota Meksiko (tahun 1990-an) dan Houston-Galveston. Hasil beberapa kali pengamatan secara priodik menunjukkan, bahwa jumlah beberapa senyawa organik yang mudah menguap dan berbahaya, menunjukkan 6.000 kali dibanding kondisi normal.

Keberadaan kawasan industri, baik industri kimia maupun industri lainnya, perlu mendapat pengawasan yang ketat. Di sisi lainnya kondisi wilayah pemukiman di sekitarnya perlu mendapat pemantauan.

Lantas, bagaimana dengan kondisi di Indonesia. Perlu dilakukan penelitian di kawasan industry yang ada, dalam kaitannya dengan peningkatan jumlah penderita kanker masyarakat sekitar. Salah satu faktor yang menentukan sebaran jumlah penderita kanker ialah arah angin. Sederhananya, ketika cerobong asap pabrik atau kilang mengeluarkan berbagai jenis gas dan debu, ke kawasan mana arahnya. Nah, dalam radius tertentu, lokasi yang menjadi sasaran sebaran polutan, maka populasi penduduknya  yang menderita kanker diduga meningkat. (Atep Afia/Sumber : www.enn.com).

Gambar:
http://www.unece.org/env/lrtap


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.