Apr 22, 2013

Pribadi dan Perbuatan Seseorang


Oleh : Atep Afia Hidayat - Pribadi seseorang memiliki otonomi penuh untuk melakukan perbuatan apapun. Setiap manusia memiliki kemerdekaan, memiliki hak asasi. Tetapi kemerdekaannya itu tentu ada batas wilayahnya, yaitu ketika bersinggungan dengan kemerdekaan orang lain. Dalam satu keluarga, ada seorang ayah, seorang ibu dan5 orang anak. Maka dalam keluarga tersebut terdapat 7 pribadi yang merdeka, dengan batas wilayah masing-masing. 

Ilustrasi tersebut bisa saja diperluas, misalnya dengan satu RT, RW, Kelurahan, Kota, Propinsi, Negara dan Bumi. Di dalam planet bumi ini sebenarnya terdapat sekitar 7 milyar pribadi merdeka, yang dikelompokkan dalam 200-an Negara. Masing-masing pribadi memiliki otonomi penuh, yang diberikan Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Persoalannya, ada yang menyadari dan menerapkan otonomi tersebut; ada yang menyadari tetapi tidak menerapkan otonomi tersebut (karena suatu sebab); dan ada juga yang tidak menyadari dan tentu tidak menerapkan otonomi tersebut.

Selain memiliki hak asasi, setiap manusia juga memiliki kewajiban asasi dan tanggung jawab asasi. Ketiganya harus disikapi secara berimbang. Setiap manusia memiliki kemerdekaan berekspresi, tetapi setiap manusia diwajibkan mematuhi aturan yang dibuat oleh Tuhan, Pencipta Alam Semesta. Dengan demikian, ekspresinya harus dalam koridor ke-Tuhan-an. Tuhan sebagai pencipta seluruh mahluk, juga menyertakan panduan, piranti linak (software) atau manual untuk diterapkan mahlukNya, terutama manusia.

Perbuatan setiap pribadi manusia, sekecil apapun, adalah wujud dari ekspresi dari otonomi kehidupan yang diberikan Tuhan. Perbuatan itu luas cakupannya, mulai dari yang bersifat pasif seperti tidur, duduk, diam yang tidak menyinggung wilayah otonomi pribadi orang lain, sampai perbuatan yang termasuk katagori ‘besar’ dan menyentuh wilayah otonomi ribuan, jutaan atau milyaran pribadi lain. Persoalannya, apakah pribadi kita termasuk jenis pribadi yang memiliki kemampuan ekspansi dan intersepsi yang luas. Atau hanya jenis pribadi yang riaknya kecil, perbuatannya sederhana, sehingga tidak berpengaruh banyak pada stabilitas pribadi yang lain.

Dalam pergaulan sehari-hari, yang intinya merupakan interaksi antar perbuatan pribadi-pribadi, ditemukan ada pribadi yang superior ada yang imperior, ada yang aktif ada yang pasif, serta ada yang proaktif ada yang reaktif. Makin besar polulasi pribadi dalam satu habitat atau institusi, maka akumulasi jumlah dan jenis perbuatan semakin kompleks. Dengan demikian, peluang terjadinya konflik pun semakin besar. Dalam komunitas pribadi tentu dibutuhkan apa yang dinamakan pemimpin dan aturan main kelompok yang disepakati bersama.

Dalam satu Negara misalnya, dibutuhkan kepala negara dan UUD. Dalam satu perusahaan diperlukan pimpinan perusahaan dan seperangkat aturan kepegawaian. Sedangkan untuk lingkup yang lebih luas, kehidupan manusia diperlukan pemimpin manusia yang merupakan utusan Tuhan, dan  aturan untuk manusia yang merupakan wahyu Tuhan.

Perbuatan adalah produk dari suatu pribadi. Perbuatan tercetus dengan motivasi atau latar belakang tertentu. Hal tersebut harus dipahami oleh pribadi yang lain, manakala timbul perbuatan yang sifatnya ‘mengganggu’ pribadi lain. Menurut Dr. Ibrahim Elfiky (2007), persepsi anda tentang perbuatan seseorang mendasari penilaian dan kritik anda.

Jadi, penting untuk memisahkan perilaku dan niat seseorang ketika berhubungan dengannya. Jika tidak, anda akan terperangkap dalam generalisasi. Ingatlah ini hanya satu perbuatan, tidak adil jika kita anggap mewakili gambaran  utuh dari orang tersebut. Lebih baik, kita berusaha menyadari bahwa dari setiap perbuatan, tentu ada maksud positif di balik itu. Menurut Aristoteles, “Setiap pengetahuan dan pencarian, sebagaimana setiap tindakan dan usaha, bertujuan pada suatu kebaikan.”

Dengan demikian, jangan gampang menilai pribadi seseorang hanya berdasarkan satu atau beberapa perbuatannya, apalagi kalau hanya dari melihat penampilannya, raut mukanya, cara bicaranya, gaya bahasanya, itu sangat tidak adil. Jangan berburuk sangka, dan ketahuilah bahwa sebagian besar prasangka itu tidak benar.

Jadi lihatlah pribadi orang apa adanya, dengan netral, tanpa penilaian, dan manusia tidak berhak menilai manusia lainnya. Yang lebih tepat nilailah atau evaluasilah diri sendiri. Bahkan ketika seseorang melakukan perbuatan ‘buruk’ kepada kita, janganlah menilai butuk pula pribadi orang tersebut. Itu hanya satu perbuatan, yang mungkin tidak sengaja, atau salah persepsi, atau dilakukan pada saat pribadinya dalam ‘tekanan’. (Atep Afia)




22 comments:

  1. lihatlah pribadi orang apa adanya, dengan netral, tanpa penilaian, dan manusia tidak berhak menilai manusia lainnya. Yang lebih tepat nilailah atau evaluasilah diri sendiri. Bahkan ketika seseorang melakukan perbuatan ‘buruk’ kepada kita, janganlah menilai butuk pula pribadi orang tersebut. Itu hanya satu perbuatan, yang mungkin tidak sengaja, atau salah persepsi, atau dilakukan pada saat pribadinya dalam ‘tekanan’. (Atep Afia) saya setuju tapi kalau menurut saya suatu perbuatan itu tergantung kepribadiannya memang kita tidak boleh melihat sebelah mata tapi dalam kenyataanya suatu kepribadian itu tergantung kepribadiannya.

    ReplyDelete
  2. pada dasarnya pribadi yang kita miliki dan perbuatan yang kita lakukan itu diupayakan agar bermanfaat bagi orang lain. dengan begitu apa yang ada di dalam diri kita dan apa yang kita lakukan itu tidak sia-sia, saya setuju dengan pernyataan di atas bahwa kita tidak bisa menilai sifat atau pribadi seseorang hanya dari satu sisi saja, namun menurut saya penilaian terhadap orang lain itu tidak begitu penting. karena yang terpenting adalah bagaimana sikap yg kita cerminkan dan yang kita lakukan kepada orang lain, apakah baik atau tidak. apabila kita senantiasa berusaha untuk berbuat baik kepada orang lain maka dengan sendirinya orang lain pun akan berbuat baik juga kepada kita,

    ReplyDelete
  3. Saya sangat setuju dengan pernyataan diatas, bahwa kita tidak boleh menilai orang hanya dengan melihat satu sisi saja, apalagi hanya dengan melihat penampilannya. Kita memang lebih baik menilai diri sendiri terlebih dahulu, apakah sudah baik atau tidak.

    ReplyDelete
  4. Kalau pendapat saya begini, perbuatan seseorang dapat terlihat dan tercermin pada pribadi seseorang contohnya seperti ini, orang yang perbuatannya baik sudah tentu dan sudah pasti kepribadiannya juga baik, begitu pula sebaliknya jika seseorang perbuatannya buruk pasti kepribadiannya juga buruk, karena kepribadian akan terlihat pada perbuatannya. Saya juga sependapat pada artikel diatas bahwa perbuatan itu merupakan hasil/produk dari setiap pribadi seseorang semaikin baik kepribadian seseorang semakin baik juga perbuatannya, semakin buruk pribadinya semakin buruk juga perbuatannya.

    ReplyDelete
  5. pribadi dan perbuaan seseoran hanya bisa dinilai oleh oran lain. karena yang dilakukan oleh pelaku belom tentu benar dan belom tentu salah menurut pelaku. tapi sebagai manusia kita yang bisa menilai benar atau salanya yang dilakukan pelaku terhadap kita. ole karena itu jagalah perbuatan kita antar sesama manusia

    ReplyDelete
  6. Semua manusia dimuka bumi ini , sejak masih bayi sudah memiliki hak asasi manusia masing-masing terutama hak unutk hidup dan tak ada satu orang pun untuk melarang hal tersebut. Semua orang pasti memiliki satu hal yang ada yang ada didalam dirinya yang dinamakan kepribadian. Dan kepribadian ini tidak dapat oleh orang lain dan hanya bisa dirasakan hanya oleh orang itu sendiri. Dan tentunya setiap orang memilki kepribadian yang berbeda-beda. Sebaiknya sesorang harus memiliki kepribadian yang baik agar orang tersebut menjadi orang berkualitas. Apabila orang tersebut sudah memillki kepribadian yang baik maka setiap perbuatan yang dilakukan akan baik pula.

    ReplyDelete
  7. Saya setuju dngan artikel bapak yang menyatakan bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari satu sisi, apalagi hanya dari penampilan. Menurut saya penilaian orang lain itu penting, karena mereka adalah cermin bagi kita. Namun, kita juga berhak untuk menerima atau menolak pemikiran mereka , karena sesungguhnya kitalah yang paling tahu bagaimana diri kita sebenarnya. Kepribadian yang baik bisa membuat nilai seseorang menjadi meningkat. Kepribadian yang baik bisa pula membangun masa depan yang baik. Perbuatan yang didapatkan oleh seseorang merupakan cerminan atas apa yang telah dilakukannya kepada orang lain atau lingkungannya.

    ReplyDelete
  8. Saya setuju dngan artikel bapak yang menyatakan bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari satu sisi, apalagi hanya dari penampilan. Menurut saya penilaian orang lain itu penting, karena mereka adalah cermin bagi kita. Namun, kita juga berhak untuk menerima atau menolak pemikiran mereka , karena sesungguhnya kitalah yang paling tahu bagaimana diri kita sebenarnya. Kepribadian yang baik bisa membuat nilai seseorang menjadi meningkat. Kepribadian yang baik bisa pula membangun masa depan yang baik. Perbuatan yang didapatkan oleh seseorang merupakan cerminan atas apa yang telah dilakukannya kepada orang lain atau lingkungannya.

    ReplyDelete
  9. Saya sangat setuju dengan artikel diatas, banyak pesan yang terdapat didalamnya dan salah satunya adalah janganlah kita menilai sesuatu hanya dari luarnya/covernya saja, karna kita tidak tahu sbenarnya pribadi orang tersebut, misal ketika kita berada di suatu lingkungan yang baru kita melihat seseorang yang sangat cuek terhadap kita namun setelah beberapa waktu telah dilewati ternyata dia itu sangatlah baik dan perhatian kepada kita, intinya terlebih dahulu kita harus mengenali orang tersebut lebih dalam baru kita mulai dapat menilainya

    ReplyDelete
  10. pada dasarnya pribadi yang kita miliki dan perbuatan yang kita lakukan itu diupayakan agar bermanfaat bagi orang lain. dengan begitu apa yang ada di dalam diri kita dan apa yang kita lakukan itu tidak sia-sia, saya setuju dengan pernyataan di atas bahwa kita tidak bisa menilai sifat atau pribadi seseorang hanya dari satu sisi saja, namun menurut saya penilaian terhadap orang lain itu tidak begitu penting.

    ReplyDelete
  11. perbuatatn seseorang baik hal kecil maupun hal besar akan mengasilkan sesuatu seperti yang dia lakukan seperti ketika seseorang berbuat baik maka diapun akan mengasilkan hal yang baik pula tetapi apabila kita berbuat buruk maka kita akan mendapatkan hasil yang buruk juga.

    ReplyDelete
  12. saya setuju dengan pernyataan ini Dengan demikian, jangan gampang menilai pribadi seseorang hanya berdasarkan satu atau beberapa perbuatannya, apalagi kalau hanya dari melihat penampilannya, raut mukanya, cara bicaranya, gaya bahasanya, itu sangat tidak adil. Jangan berburuk sangka, dan ketahuilah bahwa sebagian besar prasangka itu tidak benar.

    ReplyDelete
  13. saya setuju dengan artikel di atas, jangan lah menilai seseorang dengan sebelah mata dan melihat seseorang itu dengan apa adanya bukan ada apanya, yang di maksud ada apanya ya itu seperti seseorang itu memiliki benda yang mewah baru di dekati tetapi ketika tidak punya apa - apa malah di jauhi. sebelum kita menilai orang lain kita juga harus bercermin kita itu siapa nah baru kita menilai kepribadian seseorang

    ReplyDelete
  14. Inti dari sebuah kehidupan adalan menemukan jalan hidupnya masing-masing dengan tetap pada jalur yang diberikanNya. Kita pasti tetap akan berhubungan , kontak langsung, pembicaraan dan lain-lain . Setiap orang yang muncul dalam hidup kita justru sudah punya maksud dan tujuannya, bukan hanya sekedar hadir tanpa ada tujuan. Dan setiap pribadi tersebut memiliki jalannya , permasalahan , privasi dan cara penilaian masing-masing terhadap sekeliling mereka.
    Mengalami dan memdengar cerita orang tentang cara pandan mereka sungguh unik karena setiap orang punya penilaian masing-masing. Hanya saja ada yang di sayangkan bahwa beberapa menilai hanya dari sudup pandang seklias atau tertentu, mereka tidak mau melihat setiap pribadi dari dalamnya terlebih dahulu, padahal dari cara seseorang berkomentar tentang pribadi lain itu sudah menjadi penilaian. Apa yang di ungkapkan dalam tulisan ini saya setuju karena memang apa yang kita lakukan dan kita perbuat akan berdampak pada penilaian orang , beitu juga sebaliknya akan lebih baik jika kita sebagai pribadi menilai orang dari luar dan dalam . Tuhan saja mengenal dan mau memperhatika semua umatnya ,masa kita yang sesama umatNya tidak saling menghargai

    ReplyDelete
  15. perbuatan seseorang itu mencerminkan kepribadian orang tersebut, maka jika orang tersebut berbuat buruk maka akhlaknya buruk dan sebaliknya jika dia baik maka dia ber-akhlak baik. bisa dipengaruhi linkungan dan prilaku sekitar orang tersebut

    ReplyDelete
  16. Setiap manusia mempunyai pribadi yang berbeda-beda. Benar sekali jika perbuatan seseorang itu mencerminkan dengan pribadi orang tersebut.Ada pula seseorang yang berkepribadian ganda. Dan orang yang mempunyai pribadi bermuka dua. Sifat pribadi yang tersebut harus kita hindarkan. Percayalah jika terus digali , pribadi seseorang akan terus membaik.

    ReplyDelete
  17. saya amat sangat setuju dengan pernyataan artikel yang ini "jangan gampang menilai pribadi seseorang hanya berdasarkan satu atau beberapa perbuatannya, apalagi kalau hanya dari melihat penampilannya, raut mukanya, cara bicaranya, gaya bahasanya, itu sangat tidak adil. Jangan berburuk sangka, dan ketahuilah bahwa sebagian besar prasangka itu tidak benar" kita tidak bisa menilai orang hanya dalam satu perbuatannya, kenali lebih dalam orang tersebut dan jangan punya prasangka yang tidak baik kepada org yang melakukan sekali perbuatan buruk terhadap kamu , memang benar pribadi seseorang dicerminkan dari perbuatannya tapi kita tidak bisa menilai seseorang dari satu sisi kebaikannya saja bukan?

    ReplyDelete
  18. Agis Priyanto
    Kode Tugas : @C24-AGIS, Tugas TC05

    Komentar :
    Manusia memiliki hak asasi, dan pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, yg artinya manusia membutuhkan manusia lainnya dalam berinteraksi dan bersosialisasi, dalam bermasyarakat pun tiap orang memiliki karakternya masing-masing.
    Yang saya petik dari artikel ini adalah, jangan mudah menilai orang lain hanya karna luarnya saja, seperti kata mutiara yang mengatakan : dont judge the book just the cover, demikian juga manusia dalam menilai dan dinilai.

    ReplyDelete
  19. Mohamad Burhanudin
    @27-BURHANIDIN, TugasTC05

    Setiap individu atau pribadi mempunyai daerah kekuasaannya sendiri atau yang sering di sebut hak asasi. tapi semua itu tergantung pribadinya sendiri mau menggunakannya seperti apa tapi hak asasi itu ada batasnya. dan setidak kita menggunkan hak asasi itu dengan baik dan teliti, dari semua perbuatan pasti akan di pertanggung jawabkan di hadapan allah SWT.
    jadi koreksilah diri sendiri dan jangan gampang menilai orang lain dengan cuma melihat mendengar karna hakim yang maha adil adalah allah SWT.

    ReplyDelete
  20. Marselina
    @E23-Marselina, Tugas B05

    Perbuatan adalah produk dari suatu pribadi. Jika pribadi orang tersebut baik maka perbuatan yang dikeluarkan orang tersebut baik juga begitupun sebaliknya.

    ReplyDelete
  21. Bahrul Rizky Fauzi
    @E24-Bahrul, Tugas B05

    “Maka janganlah engkau menilai dirimu lebih suci (dibanding orang lain). Dia (Allah) lebih tahu siapa orang-orang yang bertakwa.” (QS. an-Najm: 32)

    ReplyDelete
  22. Gilang Pratama : @E26-gilang, @Tugas B05

    baik buruknya kepribadian sesorang dapat dilihat dari perbuatannya.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.