Jul 19, 2025

Overthinking dalam Pengembangan Diri dalam Perespektif Islam

Tinjauan terhadap artikelhttps://www.kangatepafia.com/2025/07/mengatasi-overthinking-dalam-perjalanan.html

🔍 1. Overthinking dalam Kacamata Islam

Dalam Islam, terlalu larut dalam pikiran yang berlebihan (overthinking atau waswas) bisa menjadi hal yang merugikan. Istilah waswas sering digunakan dalam Al-Qur’an dan hadis untuk menggambarkan bisikan yang membingungkan hati dan akal.

📖 “Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia...”QS. An-Nas: 1–5

Overthinking yang menyebabkan kecemasan, penurunan kepercayaan diri, dan keraguan, dapat dikaitkan dengan bentuk godaan yang mengganggu ketenangan jiwa. Islam mengajarkan bahwa ketenangan dan keputusan bijak datang dari tawakkal (percaya dan bergantung pada Allah), bukan dari membebani diri dengan kekhawatiran berlebih.

🧠 2. Refleksi Diri: Kunci Pengembangan Diri dalam Islam

Islam sangat mendorong refleksi dan introspeksi sebagai bagian dari proses pengembangan diri. Namun refleksi yang sehat bukan rumination yang melelahkan—melainkan perenungan yang membawa kesadaran dan pemahaman.

📖 “Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”QS. Adh-Dzariyat: 20–21

Refleksi yang dianjurkan dalam Islam adalah yang membawa seseorang kepada takwa, kesadaran diri, dan perubahan yang positif—bukan yang menyebabkan kebimbangan atau kepanikan.

🌿 3. Mindfulness dalam Islam: Hadir Penuh dan Sadar

Konsep mindfulness dalam artikel tersebut bisa diselaraskan dengan istilah khusyuk dan dzikrullah dalam Islam. Ketika seseorang larut dalam overthinking, Islam mengajarkan agar dia kembali kepada Allah melalui dzikir dan shalat.

📖 “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”QS. Ar-Ra’d: 28

Latihan spiritual seperti shalat khusyuk, dzikir pagi dan petang, dan membaca Al-Qur’an adalah bentuk mindfulness Islami yang menenangkan dan menyegarkan pikiran.

🧭 4. Tawakkal dan Perencanaan Seimbang

Islam tidak melarang seseorang untuk merencanakan atau berpikir jauh ke depan. Namun yang ditekankan adalah tawakkal, yaitu berserah diri setelah usaha maksimal dilakukan.

📖 “...Dan apabila kamu telah bertekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal.”QS. Ali Imran: 159

Ini selaras dengan semangat dalam self development—berani mengambil langkah, tetapi tetap menyandarkan hasil kepada kehendak Allah.

💡 5. Solusi Islami Mengatasi Overthinking

  • Dzikir dan Doa Penenang Hati, seperti Hasbiyallah dan La hawla wa la quwwata illa billah
  • Shalat Tahajjud dan Shalat Istikharah untuk mencari kejelasan dalam keputusan penting
  • Menulis Jurnal Syukur Islami: menuliskan nikmat Allah yang telah diterima agar fokus berpindah dari kekhawatiran ke rasa syukur
  • Mendekatkan Diri dengan Al-Qur’an untuk mendapatkan ketenangan dan panduan spiritual

✍️ Kesimpulan Islam terhadap Overthinking dalam Self Development

Islam sangat menekankan pentingnya pengembangan diri yang sehat—baik dalam aspek rohani maupun jasmani. Overthinking bisa menjadi penghalang menuju tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa) jika tidak dikelola dengan bijak. Al-Qur’an memberikan solusi yang transendental: ketenangan melalui dzikir, keberanian melalui tawakkal, dan kejernihan melalui refleksi yang berlandaskan iman.

Maka, dalam konteks Islam, self development bukan sekadar pertumbuhan diri, tapi juga perjalanan menuju keridhaan Allah.

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.