Aug 1, 2013

Minat Kuliah Generasi Muda Indonesia Rendah

Oleh : Atep Afia Hidayat - Untuk meningkatkan kualitas bangsa antara lain dengan memberikan kesempatan pendidikan setinggi-tingginya bagi generasi muda. Namun ternyata menjelang dirgahayu kemerdekaan ke 68 minat generasi muda untuk meneruskan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi masih rendah. Berdasarkan  data dari Badan Pusat Statistik (2012), angka partisipasi sekolah untuk rentang usia 19 – 24 tahun (usia kuliah) untuk rata-rata nasional hanya 15,84 persen. Dengan kata lain sekitar 84,12 persen generasi muda tidak lagi melanjutkan pendidikan.

Angka partisipasi sekolah untuk jenjang pendidikan tinggi setiap daerah bervariasi dengan kisaran 8,67 – 44,32 persen. Partisipasi yang paling rendah ialah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sedangkan yang paling tinggi ialah di Provinsi DI Yogyakarta. Cukup memprihatinkan, sekitar 91,33 persen generasi muda dengan usia 19 – 24 tahun di Provinsi Bangka Belitung tidak berstatus mahasiswa, padahal di sana sudah berdiri sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) yaitu  Universitas Bangka Belitung dan  tujuh perguruan tinggi swasta (PTS)  yang terkonsentrasi di Kota Tanjung Pandan, Pangkal pinang dan Sungai Liat. Di Provinsi DI Yogyakarta tingkat partisipasi pendidikan tinggi merupakan yang paling tinggi di Indonesia, tak heran di daerah ini terdapat 3 PTN dan 119 PTS, meskipun hanya terkonsentrasi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul.

Daerah lainnya dengan tingkat partisipasi pendidikan tinggi yang paling rendah ialah Provinsi  Kepulauan Riau (9,6 persen), Lampung (11,60 persen),  Jawa Tengah (11,78 persen), dan  Jawa Barat (12,09 persen).

Tingkat partisipasi yang rendah di Provinsi Kepulauan Riau terutama disebabkan letak geografis yang merupakan pulau-pulau yang  tersebar dan adanya keterbatasan biaya, sehingga keterjangkauan generasi muda untuk menempuh pendidikan tinggi menjadi terkendala. Padahal di Provinsi Kepulauan Riau sudah berdiri sebuah PTN, yaitu Universitas Maritim Raja Ali Haji yang berlokasi di Kota Tanjung Pinang (Pulau Bintan). Di Tanjung Pinang sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau sudah berdiri beberapa PTS. Sedangkan di Batam sudah berdiri PTS seperti Universitas Internasional Batam,  Universitas Batam, Universitas Putera Batam, Universitas Riau Kepulauan, dan beberapa PTS lainnya.  Begitu pula di Tanjung Balai (Karimun) sudah berdiri Universitas Karimun. Di wilayah Provinsi Kepulauan Riau sudah terdapat 1 PTN dan 23 PTS.

Di Provinsi Lampung sebenarnya terdapat satu PTN dan 56 PTS yang terkonsentrasi di Kota Bandarlampung dan Metro, rendahnya partisipasi pendidikan tinggi terutama disebabkan keterbatasan biaya, dengan kata lain masuk perguruan tinggi masih dianggap mahal. Di sisi lainnya sebagian generasi muda kurang memiliki motivasi untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi. Begitu pula kondisi di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang masing-masing memiliki ratusan PTS dan beberapa PTN, bahkan bertetangga dengan Provinsi DI Yogyakarta idealnya memiliki angka partisipasi kuliah yang tinggi. Namun ternyata 88,22 persen generasi muda berusia 19 – 24 tahun di Jawa Tengah  dan 87,91 persen  di Jawa Barat tidak melanjutkan pendidikannya sampai perguruan tinggi.

Perlu diberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi generasi muda bangsa menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi. Persoalan klasik seperti ketidakmampuan biaya perlu diatasi dengan meperbanyak skema dan memperluas jangkauan beasiswa. Sudah selayaknya pemerintah pusat dan daerah menggelontorkan anggaran untuk beasiswa, begitu pula perusahaan berskala besar dan menengah melalui program tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) diharapkan menyisihkan sebagian labanya untuk percepatan upaya mencerdaskan bangsa.  (Atep Afia)

Sumber :


51 comments:

  1. tapi menurut saya lebih baik pemerintah membuka pelatihan tenaga kerja agar para pelajar yang baru lulus tingkat atas mempunyai keahlian dan bekal untuk dimasa depan agar bisa mempunyai skill yang bisa disalurkan. Dan juga menanamkan jiwa kewirausahaan agar bisa membuka lapangan pekerjaan tidak hanya sekedar bekerja tetapi mempunya jiwa leadership.

    ReplyDelete
  2. menurut saya factor yang dapat mempengaruhi pemuda di indonesi enggan melanjutkan pendidikan adalah kita tidak bisa terlalu menyalahkan pemerintah, karena factor utama adalah lingkungan tempat tinggal yang sangat mempengaruhi.

    misalnya seseorang yang tinggal di lingkungan yang lingkungannya berideologi nikah muda lebih baik, ya mungkin dapat terpengaruh juga ketika sudah bekerja untuk apalagi sekolah.
    ada juga yang masuh kurang percaya diri dan pasrah dengan keadaan

    ReplyDelete
  3. Menurut saya, banyak faktor yang mempengaruhi minat generasi muda tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, salah satu faktornya adalah tingkat ekonomi rakyat indonesia yang tergolong masih rendah, selain itu juga didukung dengan faktor dukungan dari pemerintah yang bisa dibilang kurang dalam memfasilitasi pendidikan bagi generasi penerus, terbukti dengan mahalnya biaya pendidikan di indonesia, dan juga kampus-kampus atau perguruan tinggi lebih banyak terkonsentrasi di daerah kota besar, sedangkan dengan kondisi masyarakat yang sebagian besar kelas menengah ke bawah tentu harus berfikir ekstra untuk sekedar menimba ilmu di perguruan tinggi yang notabene ada di kota-kota besar dan tentu saja berbiaya hidup agak menguras perekonomian mereka.
    Jika pemerintah mau memfasilitasi, misal dengan pendirian perguruan tinggi di tiap-tiap kabupaten, kemungkinan besar juga akan meningkatkan minat belajar generasi muda, selain juga berbiaya relatif terjangkau.

    ReplyDelete
  4. menurut saya karena tidak meratanya pembangunan sehinnga pola pikir remaja ditiap daerah berbeda sehingga faktor yang dominan ialah dari sisi budaya yang mengakibatkan mereka melakukan hidup sesuai dengan budaya di lingkungannya dengan kurang memikirkan hal-hal diluar itu

    ReplyDelete
  5. Menurut saya rendahnya minat generasi muda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi bukan hanya dari kendala biaya dan keinginan atau faktor lain.
    Akan tetapi juga karena pergaulan bebas sejak masa SMP & SMA yang merusak mental para generasi muda, sehingga mereka merasa tidak perlu meningkatkan taraf hidup dengan belajar di Perguruan Tinggi untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan penghidupan yang lebih layak.

    ReplyDelete
  6. Bukan tanpa alasan ketika terjadi maslah seperti ini. Berbagai faktor dapat menyebabkan rendahnya minat generasi muda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Masalah terbesar disebabkan oleh faktor ekonomi, mengingat mahalnya biaya kuliah. Indonesia merupakan negara berkembang yang pendapatan perkapitanya rendah. Jangankan untuk sampai ke perguruan tinggi, pendidikan wajib 9 tahun pun belum tentu tuntas dikarenakan mahalnya biaya pendidikan. Solusi adanya bantuan dari pemerintah, beasiswa dan sebagainya terkadang disalahgunakan atau tidak tepatnya sasaran sehingga masyakarat kurang mampu tidak dapat memperoleh haknya. Keadaan lingkungan turut serta mempengaruhi atau masih adanya pemikiran - pemikiran yang kurang maju seperti seorang perempuan tidak perlu melajutkan pendidikan tinggi karena nantinya hanya sebagai ibu rumah tangga. Ketiga kemauan belajar dari generasi muda masih kurang untuk perlu ditingkankan lagi karena nantinya generasi mudalah yang akan melanjutkan pembangunan di negeri ini.

    ReplyDelete
  7. Menurut pendapat saya, minat kaum muda tidak rendah, tetapi tingkat ekonomi rakyat Indonesia yang tergolong rendah, karena biaya untuk kejenjang pendidikan yang lebih tinggi tidak murah, sehingga orang tua dari kaum muda lebih memilih anak nya bekerja daripada melanjutkan pendidikan nya. coba saja PTN atau PTS murah, pasti banyak yang masuk ke PTN atau PTS.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya minah kuliah genaerasi muda sangat rendah karena di pengaruhi faktor ekonomi dan mahalnya biaya kuliah saat sekaranga ini dan mereka menganggap bahwa setelah lulus kuliahpun sangat sulit untuk mencari pekerjaan

      Delete
  8. Menurut saya minat kuliah genaerasi muda sangat rendah karena di pengaruhi faktor ekonomi dan mahalnya biaya kuliah saat sekaranga ini dan mereka menganggap bahwa setelah lulus kuliahpun sangat sulit untuk mencari pekerjaan

    ReplyDelete
  9. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat kuliah bagi generasi muda. Faktor ekonomi yang sulit menjadi faktor penghalang generasi muda tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Faktor kemauan juga menjadi penghalang seseorang. Dari sekian anak muda yang saya tanya kenapa tidak kuliah? Dan apa jawabannya, jawabannya adalah sudah malas berfikir. Nah, ini sangat miris sekali, hanya karena malas berfikir mereka tidak melanjutkan pendidikannya lagi padahal secara ekonomi bisa dibilang mencukupi. Dalam diri mereka tidak ada keinginan untuk maju dan mendapatkan karir yang baik. Yang terfikir oleh mereka yang penting kehidupannya sudah tercukupi.
    Emm, apakah bangsa Indonesia akan terus-terusan menjadi bangsa yang tertinggal kalau generasi penerus bangsanya aja seperti ini.

    ReplyDelete
  10. menurut saya minat para pemuda indoensia untuk bdrkuliah masih rrendah di karenakan beberapa hal , di antara nya : tingkat mahalnya biaya kuliah di perguruan tinggi , padahal kita tau saat ini harga bahan bahan pokok sedang melonjak naik , jangankan untuk kuliah buat menghidupi kebutuhan pribadi aja pas pasan . selain itu ijazah starta 1 di Indoensia masih belum di akui , saat kita mencari perkeerjaan tidak jarang kita bekerja sesuai dengan kompetensi yang kita miliki , dengan rendahnya tingkat klasifikasi pekerjaan berdasarkan kompetensi ini lah yang melatarbelakangi para pemuda indonesia untuk berkuliah .

    ReplyDelete
  11. Memang hingga saat ini pendidikan di tanah air kita ini masih kurang, jangankan untuk melaju ke perguruan tinggi lulus SMP-SMA saja tidak mampu. Hal tersebut terjadi kebanyakan di daearah terpencil atau tertinggal. Dan faktor ekonomi yang mengakibatkan banyaknya generasi muda lebih memilih untuk tidak kuliah, karena banyaknya pekerjaan yang membuka lowongan bagi lulusan SMA sederajat, membuat banyak orang untuk berpekir berulangkali dalam mengambil keputusan untuk masuk kuliah. Terlebih lagi orang yang sudah nyaman dengan pekerjaannya dan merasa bisa melebihi profesi dari seorang sarjana, sehinggan pemuda ini mengaggap tidak kuliah pun tak apa .

    ReplyDelete
  12. Minat para pemuda di indonesia untuk kuliah itu rendah di karenakan biaya yang di keluarkan untuk kuliah itu cukup mahal,maka dari itu pemerintah harus berperan agar pemuda di indonesia bisa berpendidikan tinggi dengan biaya yang mudah di jangkau perekonomian warga negaranya...

    ReplyDelete
  13. Menurut saya bukan minat para pemuda yang rendah namun faktor ekonomilah yang menjadi masalah utama karena dari tahun ke tahun biaya untuk masuk ke perguruan tinggi semakin mahal. Mungkin karena itulah mereka lebih memilih bersekolah di SMK sehingga setelah lulus bisa langsung bekerja. Maka dari itu Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan pendidikan anak bangsa, karena pemudalah yang akan menjadi penerus bangsa.

    ReplyDelete
  14. sebenarnya masalah ekonomi bukan alasan utama,jika kemauan ada masalah biaya bisa di cari,dan menurut saya faktor utama kurangnya generasi muda adalah MALAS.

    ReplyDelete
  15. Pada jaman sekarang mayoritas pemuda atau pemudi di indonesia lebih mementingkan karir dari pada harus menata karir, maksudnya sebagian generasi muda lebih berpikir berkerja untuk mendapatkan uang dari pada harus mengeluarkan biaya mahal untuk kuliah. hal ini di sebabkan karena desakan dan faktor ekonomi di indonesia sangatlah sulit, maka dari itu pada generasi saat ini mereka lebih memilih mendapatkan uang dari pada mengeluakan uang yang mahal untuk kuliah

    ReplyDelete
  16. Faktor kurangnya minat kuliah para generasi muda yang paling umun adalah tingkat ekonomi dan pendidikan. Pembangunan di Indonesia yang tidak merata membuat kedua sektor ini tertinggal drpd negara-negara lain. Saya yakin banyak generasi muda kita yang sangat ingin merasakan bangku kuliah, namun karena keterbatasan ekonomi dan kemampuan maka hal itu terabaikan.

    ReplyDelete
  17. seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa biaya untuk melanjutkan pendidikan atas sebagai faktor utama, padahal bukan hal itu bisa dijadikan alasan ada banyak sekali mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya tanpa mengeluarkan uang sepersen pun, sebagai contoh kita sebagai mahasiswa khusus karyawan dapat melanjutkan pendidikan walaupun dengan dana terbatas dan tanpa bantuan orang tua. ini hanya persoalan mindset orang terdahulu yang harus diubah oleh masyarakat sekitar dan juga pemerintah khususnya didesa harus memberika edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan juga memberikan edukasi untuk mendapatkan beasiswa sehingga masalah ini dapat cepat terselesaikan.

    ReplyDelete
  18. kita tau bahwa pendidikan itu sangatlah penting bagi semua lapisan masyarakat, karena disanalah nyawa dan otak nya negeri ini dimasa yang akan datang. faktor ekonomilah yang menjadi masalah utama karena dari tahun ke tahun biaya untuk masuk ke perguruan tinggi semakin mahal.
    semoga negara ini bisa memberikan pendidikan yang baik bagi masyarakatnya.

    ReplyDelete
  19. Banyak faktor yang mempengaruhi untuk tidak melanjutkan ke jenjang Univeristas, salah satunya yang paling utama adalah ekonomi.
    Ekonomi di negara kita tidak merata sehingga pendapatan yang di daerah dengan yang di kota tidak seimbang. sehingga mempengaruhi tingkat kemampuan seseorang dalam biaya masuk ke Universitas. Kurang juga program pemerintah dalam penyelenggaraan dana masuk kuliah gratis bagi kelas menengah ke bawah.

    ReplyDelete
  20. minat kuliah generasi muda tinggi, banyak jalur yang ditempuh untuk dapat berkuliah, mulai dari snmptn, jalur mandiri, pmdk, beasiswa dll, semuanya hampir memenuhi kuota untuk mendaftar namun haya kesempatan dan keberuntungan yang belum dimiliki, selain itu faktor ekonomi menjadi kendala dan manjadikan minat kuliah terkikis oleh minat bekerja
    terima kasih

    ReplyDelete
  21. menurut pendapat saya generasi muda saat ini sudah "sadar" akan pentingnya kuliah hal ini terjadi karena adanya salah satu stigma di masyarakat bahwa seorang sarjana akan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik, namun hal ini bertolak belakang dengan biaya kuliah yang begitu mahal. perlu adanya koordinasi antar pemerintah dan perguruan tinggi untuk mengatasi masalah ini, meskipun dibeberapa perguruan tinggi sudah ada program beasiswa dan perkuliahan kelas karyawan

    ReplyDelete
  22. Dengan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi merupakan salah satu potensi untuk membangkitkan minat generasi muda untuk berusaha lebih giat dalam melanjutkan ke jenjang kuliah. dengan pemerintah memberikan program BOS hingga ke tingkat sarjana merupakan langkah yang baik agar memperbaiki pendidikan di Indonesia bagi siswa yang berprestasi.

    ReplyDelete
  23. persoalan biaya sudah menjadi masalah klasik yang dihadapi generasi muda untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, oleh karena itu pemerintah harus mengambil langka tegas mengenai hal ini yaitu dengan memperluas pemberian beasiswa khususnya daerah yang jauh dari perkotaan agar terciptanya kemerataan sumber daya manusia yang baik.

    ReplyDelete
  24. Rendahnya minat generasi muda untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi salah satunya yaitu persoalan ekonomi,kita tahu bahwa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi tidak lah murah banyak biaya yang harus di keluarkan,siapa sih yang tak mau mengenyam pendidikan di perguruan tinggi semua anak anak generasi muda ini pasti mau hanya saja dari beberapa mereka masih banyak yang berada dalam garis perekonomian yang rendah

    ReplyDelete
  25. tak dapat dipungkiri bahwa alasan utama jumlah mahasiswa yang sedikit karena masalah biaya dan kurangnya kesadaran akan pentingnya kuliah untuk ilmu dimasa mendatang,mereka melihat bnyak lulusan s1 dll yang susah cari kerja disinilah peran pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja

    ReplyDelete
  26. hal ini disebabkan karena biaya kuliah yang mahal ,mungkin bagi beberapa mahasiswa yang memilik orangtua dengan penghasilan yang baik akan mampu duduk di bangku perkuliahan.oleh karena itu banyak pemuda yang memilih untuk bekerja dikarenakan kurangnya dana untuk kuliah dan memilih setia pada pekerjaanya karena lebih menghasilkan dibanding ia berkuliah yang malah mengeluarkan banyak biaya.

    ReplyDelete
  27. Menurut saya rendahnya minat anak-anak bangsa indonesia untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi di karenakan akibat terbentur biaya,mereka lebih berpikir lebih baik bekerja dari pada melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.apa lagi biaya pendidikan di indonesia sendiri lebih mahal.oleh karena anak-anak inonesia lebih enggan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

    ReplyDelete
  28. Bukan gak minat, emang yg mau bayarin siapa?
    Benarlah kalo gak mau, Berarti Anak nya tau diri Kondisi Ekonomi Orang Tua.

    ReplyDelete
  29. Selain minat belajar yang kurang, terkadang pendidikan yang mahal, keaadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan, letak geografis, fasilitas yang tidak mendukung serta sudah merasa nyaman dalam bekerja. Hal ini sangat berpengaruh terhadap minat belajar generasi muda, oeh karena itu Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan faktor faktor tersebut agar generasi generasi muda mampu tumbuh dan bersaing untuk perkembagan bangsa Indonesia

    ReplyDelete
  30. Pendidikan tinggi (kuliah) tidak menjamin hidupnya akan bahagia sesuai dengan harapan ? memang iya, akan tetapi apabila kita mempunyai mental yang teguh dan berfikir cerdas kedepan pasti kuliah itu sangat dibutuhkan sekali baik didalam perusahaan maupun didalam dunia kewirausahaan. namun kembali lagi kepada faktor-faktor yang terjadi seperti di negara kita ini.. banyak sekali yang ingin niat kuliah tapi tidak ada dana karena keadaan ekonomi nya rendah.

    ReplyDelete
  31. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat kuliah bagi generasi muda salah satunya Faktor ekonomi yang sulit menjadi faktor penghalang generasi muda tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. mahalnya biaya kuliah saat sekaranga ini dan mereka menganggap bahwa setelah lulus kuliahpun sangat sulit untuk mencari pekerjaan jadi kuliah ataupun tidak itu bsama aja,selain itu Keadaan lingkungan turut serta mempengaruhi atau masih adanya pemikiran - pemikiran yang kurang maju seperti seorang perempuan tidak perlu melajutkan pendidikan tinggi karena nantinya hanya sebagai ibu rumah tangga.padahal itu salah wanita mempunyai hak yang sama dengan kaum lelaki,pemikiran ini haruslah dirubah



    ReplyDelete
  32. Minat kuliah generasi muda Indonesia masih cukup rendah, hal ini dikarenakan banyak hal antara lain keadaan ekonomi, tuntutan kebutuhan yang akhirnya generasi muda lebih memilih bekerja untuk menghidupi diri sendiri dan membantu kehidupan orang tua dan karena memang meneurut sebagian orang Indonesia biaya kuliah masihlah terbilang mahal. Serta kenyataan dengan banyaknya sarjana-sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan alias masih menganggur, membuat sebagian generasi muda Indonesia enggan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas. Ditambah mereka sudah merasakan nyaman bekerja, sehingga merasa kuliah sudah tidaak perlu lagi.
    Adapun generasi muda yang terlahir dari orang tua yang berkecukupan cenderung terlena dengan kenyamanan yang sudah mereka peroleh dari kekayaan orang tua nya dan cenderung malas.

    ReplyDelete
  33. Menurut saya , banyak faktor yang mempengaruhi generasi muda untuk berkuliah rendah . bisa jadi karena ekonomi , sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja , dan bisa jadi males untuk sekolah lagi , karena kebanyakan orang yang sudah bekerja , males untuk kuliah karena sudah terlalu sering pegang uang dengan jumlah yang besar dan sayang jika uang tersebut dikeluarkan untuk kuliah , padahal dengan bertambahnya ilmu bisa membuat pekerjaan kita pun / karir kita pun bisa berkembang

    ReplyDelete
  34. Mengapa bisa seperti itu ya? pasti ada beberapa faktor mengapa generasi muda lebih cendrung ingin mendapatkan uang saja dibandingkan harus menimba ilmu setinggi tingginya?
    misalnya, lulusan SMK/SMA sekarang sudah bisa di serap sebagai tenaga kerja, kasarnya kalau tidak salah, mereka diserap karena lulusan dengan ijazah seperti itu bisa dibayar atau menstandarkan gaji yang lebih kecil ketimbang dengan lulusan S1. banyak rata-rata lulusan SMK/SMA berkerja bukan sesuai bidangnya, namun dengan iming iming lembur itu membuat mereka semangat untuk bekerja saja, pentingnya kesadaran diri untuk memiliki wawasan yang lebih secara formal juga harus terbenam dari diri sendiri, walaupun belajar tidak hanya di bangku sekolah/kuliah saja, akan tetapi ada bukti bahwa kita memang pantas dihargai akan ilmu dan keterampilan yang kita miliki, terima kasih

    ReplyDelete
  35. Pendidikan untuk meningkatkan kualitas bangsa. Rendahnya minat generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi disebabkan oleh faktor ekonomi. Yaitu ketiadaan biaya untuk kuliah. Perlu di ciptakan suatu sistem pendidikan murah yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk meningkatkan minat generasi muda melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

    ReplyDelete
  36. minat generasi muda untuk kuliah memang rendah karena di sebabkan oleh beberpa faktor,faktor ekonomi lah salah satu yang jadi penghambat generasi muda untuk meneruskan ke jenjang yang lebih karena biaya yang cukup mahal dan menguras kantong para generasi muda sehingga mereka memilih untuk bekerja saja dan tidak memilih untuk meneruskan nya.ada pepatah yang mengatakan "kejarlah ilmu sampai ke Negeri China", pepatah ini semakin jelas tak di dengar oleh sebagian generasi muda karena kekurangan ekonomi keluarga dan adanya sifat malas dalam diri anak muda saat ini.maka perlu adanya pendidikan murah dan giatkan program beasiswa agar generasi muda mau dan semangat untuk menjenjang sekolah ke PTN/PTS.

    ReplyDelete
  37. Menurut saya rendahnya minat generasi muda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi yang sering terjadi adalah dari kendala biaya serta kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar

    ReplyDelete
  38. Menurut pendapat saya rendahnya minat generasi muda indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena bebarapa faktor terutama faktor ekonomi serta tuntutan hidup yang memaksa mereka lebih memilih bekerja ketimbang kuliah, terlebih biaya masuk perguruan tinggipun semakin mahal.

    ReplyDelete
  39. Menurut saya bukan minat para pemuda yang rendah namun faktor ekonomilah yang menjadi masalah utama karena dari tahun ke tahun biaya untuk masuk ke perguruan tinggi semakin mahal. Mungkin karena itulah mereka lebih memilih bersekolah di SMK sehingga setelah lulus bisa langsung bekerja. Maka dari itu Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan pendidikan anak bangsa, karena pemudalah yang akan menjadi penerus bangsa.

    ReplyDelete
  40. Menurut saya minat pemuda generasi di indonesia untuk melanjutkan tingkat pengdidikan yang lebih tinggi itu ada tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan terutama faktor dari segi ekonomilah yang membuat semangat generasi ini rendah.maka dari itulah lebih banyak generasi mudah yang memilih pekerjaan daripada harus masuk ke pendidikan yang lebih tinggi lagi.

    ReplyDelete
  41. Mungkin tidak semata minat dari para pemuda yang rendah tapi kurangnya perhatian pemerintah juga kurang mungkin tidak hanya perlu mewajibkan pendidikan 9tahun tapi mewajibkan pendidikan hingga 16 tahun sehingga pemuda pun ikut menyadari bahwa pentingnya menuntut ilmu hingga jenjang sarjana.

    ReplyDelete
  42. rendahnya minat untuk menjadi mahasiswa tidak hanya dikarenakan kurnng nya PT yang ada diindonesia . Diakarenakan mental Orang tua yang kebanyakan masih mempunyai Paradigma Agraris di pedesaan yang hanya memikirkan makan dan uang bukan tentang peningkatan kualitas hidup . jika ingin meningkatkan minat jadi mahasiswa perlu di adakan seminar2 ditingkat SMP dan SMA atau STM yang bakal meningkaykan paradigma mereka

    ReplyDelete
  43. Faktor ekonomi sebagai faktor utama yang mempengaruhi rendahnya kemauan gen erasi muda untuk melanjutkan ke bangku kuliah memang menjadi masalah yang harus di selesaikan.
    selain itu cara pandang masyarakat yang masih berpikir pendek mengenai arti penting pendidikan juga turut andil di dalamnya.
    ditambah dengan belum meratanya pembangunan sarana pendidikan ke daerah-daerah juga menyurutkan minat masyarakat daerah untuk kuliah.

    kebanyakan masyarakat agraris , nelayan, pengrajin serta profesi tradisional lain masih memandang pendidikan sebelah mata.
    " memang dengan pendidikan tinggi bisa kaya?' itulah yang jadi bantahan mereka

    memang dengan pendidikan tinggi belum tentu orang bisa kaya, namun bukan kaya tujuan utamanya, melainkan pengembangan potensi diri, pembelajaran, serta pemanfaatan ilmu untuk menjalani kehidupan.

    Segala sesuatu ada ilmunya, maka belajarlah !!!

    ReplyDelete
  44. Faktor ekonomi sebagai faktor utama yang mempengaruhi rendahnya kemauan gen erasi muda untuk melanjutkan ke bangku kuliah memang menjadi masalah yang harus di selesaikan.
    selain itu cara pandang masyarakat yang masih berpikir pendek mengenai arti penting pendidikan juga turut andil di dalamnya.
    ditambah dengan belum meratanya pembangunan sarana pendidikan ke daerah-daerah juga menyurutkan minat masyarakat daerah untuk kuliah.

    kebanyakan masyarakat agraris , nelayan, pengrajin serta profesi tradisional lain masih memandang pendidikan sebelah mata.
    " memang dengan pendidikan tinggi bisa kaya?' itulah yang jadi bantahan mereka

    memang dengan pendidikan tinggi belum tentu orang bisa kaya, namun bukan kaya tujuan utamanya, melainkan pengembangan potensi diri, pembelajaran, serta pemanfaatan ilmu untuk menjalani kehidupan.

    Segala sesuatu ada ilmunya, maka belajarlah !!!

    ReplyDelete
  45. menurut saya, minimnya minat kuliah generasi muda berasal dari kesadaran diri masing masing tentang pentingnya pendididikan untuk masa depan. memang benar "pendidikan tinggi memang tidak menjamin manusia menjadi kaya" . Selain pemanfaatan dalam kehidupan,dengan berpendidikan tinggi kita setidaknya bisa menjadi panutan oleh generasi kita selanjutnya. terus menimba ilmu apapun kendalanya,dan yakinlah selalu ada jalan pada setiap kesulitan.

    ReplyDelete
  46. sangat di sayangkan bahwa Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2012), angka partisipasi sekolah untuk rentang usia 19 – 24 tahun (usia kuliah) untuk rata-rata nasional hanya 15,84 persen. Dengan kata lain sekitar 84,12 persen generasi muda tidak lagi melanjutkan pendidikan.
    bukankah bangsa yang besar dimulai dari generasi yang hebat. semoga di tahun yang akan datang minat geneasi muda untuk menempu perguruan tinggi semakin banyak

    ReplyDelete
  47. Rendahnya minat kuliah penyebab utamanya adalah ekonomi, dimana biaya pendidikan tinggi semakin mahal namun pendapatan untuk biaya melanjutkan ke pendidikan tinggi belom mengalami kenaikan.
    Disamping itu, karena indonesia adalah negara maritim, sehingga pada suatu daerah akan mengalami kesulitan untuk menuju ke perguruan tinggi karena dalam suatu wilayah yang terdiri dari pulau-pulaudan disetiap pulau belum tentu ada perguruan tingginya.

    ReplyDelete
  48. menurut pendapat saya faktor yang menyebabkan rendahnya minat kuliah adalah karena faktor ekonomi dan biaya serta ketersediaan fasilitas atau PTN/PTS itu sendiri di daerah terluar Indonesia. selain itu jenjang pendidikan sebagai syarat bekerja masih tergolong rendah.

    ReplyDelete
  49. Afifah Putri Nadiyah
    @A20

    Menurut saya dengan minat yang rendah di beberapa untuk melanjutkan pendidikan ke universitas perlu perhatian. Mungkin dari pemerintah harus memfasilitasi pendidikan dengan baik seluruh masyarakat Indonesia agar bisa sampai bangku universitas.

    ReplyDelete
  50. @A05-Yosep

    Menurut saya kenapa generasi muda minat kuliah nya rendah karna mungkin mitos dari orang tua yg bilang banyak lulusan sarjana nganggur apalah lainnya membuat motivasi bagi remaja menjadi menurun.mereka menganggap lulusan smk saja sudah cukup..
    pemikiran seprti ini seharusnya menjadi modal untuk pemerintah untuk memberikan motivasi melalui program pendidikan jenjang tinggi

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.