✨ Pendahuluan
“Pekerjaan bukan sekadar mencari nafkah, tapi tentang
membangun kehidupan yang bermartabat.” — ILO
Di tengah transformasi digital, krisis iklim, dan ketimpangan sosial, dunia kerja Indonesia menghadapi tantangan besar. Namun, satu hal tetap menjadi fondasi pembangunan: pekerjaan yang layak. SDG 8, salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui penciptaan pekerjaan yang produktif dan bermartabat.
Bagaimana Indonesia mengimplementasikan SDG 8? Apa tantangan
dan peluangnya? Dan bagaimana hal ini berdampak pada kehidupan kita
sehari-hari?
π Pembahasan Utama
1. Apa Itu SDG 8?
SDG 8 bertujuan untuk:
- Mempertahankan
pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai kondisi nasional
- Menciptakan
pekerjaan penuh dan produktif untuk semua
- Meningkatkan
produktivitas melalui inovasi dan teknologi
- Menghapus
kerja paksa dan pekerja anak
- Mendorong
kewirausahaan dan UMKM2
π Analogi: SDG 8 seperti
sistem akar dalam pohon pembangunan—tanpa akar yang sehat (pekerjaan layak),
pertumbuhan ekonomi akan rapuh dan tidak berkelanjutan.
2. Kondisi Pekerjaan di Indonesia
Indikator |
Data |
Tenaga kerja informal |
±60% dari total tenaga kerja |
Upah minimum |
Belum mencukupi kebutuhan hidup layak di banyak daerah |
Pengangguran terbuka |
5,32% (BPS, 2024) |
Ketimpangan gender |
Perempuan lebih rentan terhadap pekerjaan tidak layak |
Pekerja anak |
Masih ditemukan di sektor informal dan pertanian |
Contoh nyata: Banyak pekerja di sektor informal seperti
pedagang kaki lima, buruh tani, dan pekerja rumahan belum memiliki jaminan
sosial, upah layak, atau perlindungan hukum.
3. Target dan Strategi Nasional
Indonesia melalui Bappenas telah menetapkan 12 target SDG 8,
antara lain:
- Meningkatkan
efisiensi sumber daya dalam produksi
- Mendorong
formalisasi UMKM
- Meningkatkan
pelatihan kerja dan pendidikan vokasi
- Menciptakan
kebijakan pro-ketenagakerjaan dan inklusif
Program seperti Kartu Prakerja, revitalisasi BLK, dan
digitalisasi UMKM menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendukung SDG 8.
4. Perspektif Global dan Lokal
Perspektif |
Penjelasan |
Global |
Dunia membutuhkan 600 juta pekerjaan baru hingga 2030
untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk usia kerja |
Lokal |
Indonesia menghadapi tantangan ketimpangan wilayah,
digitalisasi, dan perubahan iklim yang memengaruhi dunia kerja |
π± Implikasi & Solusi
Dampak Positif Implementasi SDG 8
- π§♀️ Kesejahteraan
meningkat
- π️ Stabilitas
sosial dan ekonomi
- π Pertumbuhan
ekonomi yang merata
- π§π Peningkatan
keterampilan dan daya saing
Solusi Berbasis Penelitian
- π️ Kebijakan
upah layak dan jaminan sosial universal
- π§π« Pelatihan
keterampilan digital dan hijau
- π± Platform
kerja transparan dan inklusif
- π€ Kemitraan
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil
π Ilustrasi: Bayangkan
sebuah ekosistem kerja seperti taman kota. Jika semua tanaman (pekerja)
mendapat cahaya (kesempatan), air (upah layak), dan perlindungan (regulasi),
maka taman akan tumbuh subur dan indah.
π§ Kesimpulan
SDG 8 bukan hanya tentang angka pertumbuhan ekonomi, tapi
tentang kualitas hidup manusia. Pekerjaan layak adalah jembatan antara hak
asasi dan pembangunan. Tanpa pekerjaan yang bermartabat, pertumbuhan ekonomi
akan timpang dan tidak berkelanjutan.
“Martabat kerja adalah fondasi masa depan bangsa.”
✨ Refleksi:
Apakah pekerjaan Anda saat ini sudah memenuhi kriteria layak? Dan bagaimana
Anda bisa mendorong perubahan di lingkungan kerja?
π Sumber & Referensi
- SDG 8
– Bappenas
- UN
Indonesia – SDG 8
- Kompas
Lestari – Mengenal SDG 8
π Hashtag SEO
#SDG8 #PekerjaanLayak #PertumbuhanEkonomi
#TenagaKerjaIndonesia #KesejahteraanKerja #EkonomiInklusif #UMKMIndonesia
#KebijakanKetenagakerjaan #PembangunanBerkelanjutan #IlmuUntukPublik
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.