Pendahuluan
"Hebatnya proses bukan terletak pada kecepatan saja,
tetapi pada ketepatan, efisiensi, dan kemampuan beradaptasi."
Pernahkah Anda membayangkan siapa sosok di balik proses produksi yang lancar, pelayanan yang konsisten, atau sistem kerja yang rapi dalam sebuah perusahaan? Jawabannya bisa jadi adalah seorang Manajer Operational Excellence.
Dalam era industri modern—di mana efisiensi, produktivitas, dan kualitas menjadi tolok ukur daya saing—peran manajer ini makin vital.Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Operational
Excellence? Dan mengapa seorang manajer di bidang ini menjadi krusial bagi
kelangsungan dan daya saing perusahaan?
Apa Itu Operational Excellence?
Operational Excellence (OE) adalah pendekatan strategis
dalam pengelolaan proses bisnis yang berfokus pada peningkatan efisiensi,
pengurangan pemborosan (waste), peningkatan mutu, dan penciptaan nilai tambah
berkelanjutan. Pendekatan ini umumnya dipengaruhi oleh prinsip Lean, Six Sigma,
dan continuous improvement (kaizen).
Manajer Operational Excellence adalah sosok kunci yang
bertugas mengawal perbaikan sistematis di seluruh lini organisasi—dari
lantai produksi hingga layanan pelanggan.
Peran Strategis Manajer Operational Excellence
1. Pemimpin Transformasi Proses
Manajer OE bertanggung jawab merancang dan
mengimplementasikan inisiatif peningkatan proses lintas departemen. Mereka
bukan hanya memberi instruksi, tetapi memimpin perubahan budaya kerja menuju
efisiensi dan inovasi berkelanjutan.
> Contoh: Mengidentifikasi titik bottleneck dalam alur
produksi, lalu menyusun proyek lean untuk menguranginya secara terukur.
2. Penjaga Konsistensi Operasional
Manajer OE memastikan SOP (Standard Operating Procedure)
diterapkan secara disiplin dan dievaluasi secara berkala. Mereka juga
menetapkan Key Performance Indicators (KPI) untuk mengukur efektivitas
operasional.
3. Penghubung Strategi dan Eksekusi
Peran ini menjadi jembatan antara top management dan tim
operasional. Manajer OE menerjemahkan strategi bisnis ke dalam rencana
operasional konkret, kemudian mengevaluasinya berdasarkan data dan hasil nyata.
4. Pengelola Proyek Peningkatan
Dari program digitalisasi, automation, hingga reduksi lead
time—manajer OE memimpin tim lintas fungsi untuk menyusun dan mengawal
pelaksanaan proyek berbasis perbaikan.
5. Pelatih dan Pembina Budaya Continuous Improvement
Manajer OE juga berperan sebagai agen perubahan. Ia
mendorong budaya belajar, eksplorasi solusi baru, dan pelibatan karyawan akar
rumput dalam perbaikan harian (daily improvement).
Keterampilan yang Harus Dimiliki
- Kemampuan
analitis tinggi (mengolah data proses dan root cause analysis)
- Pengetahuan
teknis tentang Lean, Six Sigma, TQM
- Komunikasi
dan kepemimpinan lintas tim
- Manajemen
proyek dan time management
- Penguasaan
software pengolahan data (Excel, Power BI, Minitab)
> Menurut McKinsey (2023), organisasi yang memiliki
pemimpin OE dengan kapabilitas digital dan people-oriented mencapai performa
operasional 1,4x lebih tinggi dibanding yang tidak memiliki.
Tantangan yang Dihadapi
- Resistensi
budaya terhadap perubahan
- Fragmentasi
sistem informasi antardepartemen
- Keterbatasan
data real-time untuk pengambilan keputusan
- Tekanan
mencapai efisiensi tanpa mengorbankan kualitas
Maka tak heran, Manajer OE sering disebut sebagai
"navigator kompleksitas operasional".
Implikasi dan Solusi
Dampak Positif Manajer OE bagi Organisasi:
- Meningkatkan
efisiensi biaya dan waktu
- Mengurangi
defect, downtime, dan waste
- Mempercepat
respons terhadap perubahan pasar
- Meningkatkan
kepuasan pelanggan dan moral karyawan
Rekomendasi Strategis:
✅ Libatkan Manajer OE dalam
perumusan strategi jangka menengah dan jangka panjang ✅
Integrasikan digitalisasi dengan pendekatan OE untuk mempercepat improvement ✅
Jadikan Manajer OE sebagai katalisator program ESG (Environmental, Social,
Governance) ✅ Kembangkan sistem pelatihan OE untuk seluruh tim—bukan hanya divisi tertentu
Kesimpulan
Manajer Operational Excellence bukan sekadar pengawas
proses. Ia adalah arsitek efisiensi, pemimpin perubahan, dan pengawal
nilai tambah yang menyeluruh. Dalam iklim bisnis yang berubah cepat,
kehadirannya menjadi pondasi penting bagi perusahaan yang ingin unggul—bukan
hanya bertahan.
Apakah perusahaan Anda sudah memiliki navigator
excellence yang mampu menjawab tantangan zaman dan membimbing tim menuju proses
terbaiknya?
Sumber & Referensi
- McKinsey
& Company. (2023). The State of Operational Excellence in a
Post-Digital World
- Lean
Enterprise Institute. (2022). Core Principles of Operational Excellence
- Harvard
Business Review. (2021). Bridging Strategy and Execution in Modern
Manufacturing
- Liker,
J.K. (2004). The Toyota Way
- WEF
Future of Jobs Report (2023)
Hashtag
#OperationalExcellence #ManajerOE #LeanThinking
#ContinuousImprovement #ManajemenOperasi #ProduktivitasKerja
#DigitalTransformation #SixSigma #KepemimpinanEfisien #KaizenModern
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.