tag:blogger.com,1999:blog-1411235454824959294.post6204577548843163608..comments2024-02-18T17:16:49.035+07:00Comments on KangAtepAfia.com : Jadi Negarawan atau PolitisiKangAtepAfia.comhttp://www.blogger.com/profile/14186685430749085967noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-1411235454824959294.post-3046613088428088482016-10-05T19:43:50.575+07:002016-10-05T19:43:50.575+07:00kebanyakan ketua parpol di indonesia merupakan cal...kebanyakan ketua parpol di indonesia merupakan calon presiden atau sudah menjabat sebagai presiden. terkadang masalah suatu parpol juga akan menyangkut pautkan kepopuleran presiden tsb. sebaiknya pemimpin negara lebih penting memajukan urusan negara terlebih dahulu daripada mengurusi kepentingan parpol.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11194564436779426635noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1411235454824959294.post-5114281687817369482014-03-28T01:35:55.177+07:002014-03-28T01:35:55.177+07:00Artikel yang menarik pak, sesuai dengan kondisi I...Artikel yang menarik pak, sesuai dengan kondisi Indonesia sekarang, pas masa kampanye banyak para pejabat Negara baik itu kepala Negara, menteri, kepala daerah dan anggota parlemen baik pusat maupun daerah, sibuk meramaikan kampanye partai politik. Banyak pejabat Negara ramai-ramai mengajukan cuti untuk kampanye, demi mendukung partai politiknya agar bisa menang dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Semua pejabat Negara sibuk dengan agenda pemilu dan cenderung mengabaikan situasi sosial, politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Akibatnya, Negara sedang mengalami kekosongan kepemimpinan. Tak terbayang, bagaimana nasib republik ini apabila dibiarkan dalam kondisi autopilot dalam waktu 21 hari. Ditambah lagi, waktu kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) yang pasti juga akan menyita perhatian para pejabat kita. Bahkan, belum lagi kita bercerita tentang ketidak-efektif-an pemerintah yang pasti pikirannya akan terbagi untuk kompetisi pemilu. Tidak salah kalau kita beranggapan, masa yang ada sekarang sampai nanti pemilihan dan pelantikan presiden dan wakil presiden, status republik ini benar-benar dalam kondisi autopilot. Sebuah hipotesa yang sangat disayangkanDEDEN MUARIEFINhttps://www.blogger.com/profile/08735097611225762909noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1411235454824959294.post-70155588835402527922013-09-18T16:00:59.488+07:002013-09-18T16:00:59.488+07:00Jelas rangkap jabatan di pemerintahan, berikut beb...Jelas rangkap jabatan di pemerintahan, berikut beberapa tokoh yang pernah mengalami rangkap jabatan pada masa pemerintahannya yaitu, <br /><br />1. Megawati, Presiden ke-5 RI sekaligus ketum PDIP<br />2. Hamzah Haz, Wapres sekaligus ketum ppp<br />3. SBY, Presiden RI merangkap ketum PD<br />4. JUsuf Kalla, Wapres sekaligus ketum Golkar.<br /><br />Menurut beberapa referensi yg saya baca, saat ini masih belum ada UU yang mengaturnya, dikarenakan tidak ada temu antara yang pro dan yang kontra dalam masalah ini, mungkin sebagian berpendapat kegiatan ini akan sedikit memperbaiki kondisi demokrasi dan ekonomi bangsa, tapi kan sistem demokrasi kita belum se-berhasil negara Amerika dan Eropa. dimana negara2 tsb sudah mapan dalam etika berpolitik. Sedangkan Indonesia, masih perlu langkah2 perbaikan untuk mengurangi peluang penyalah gunaan kekuasaan, dalam hal ini Korupsi. <br /><br />Terima Kasih <br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11155860392227824186noreply@blogger.com