Oct 25, 2014

Waspada Pikiran dan Perasaan yang Meradang

Oleh : Atep Afia Hidayat - Dapat diduga bahwa sekitar 90 persen pasien yang berbaring di ranjang yang ada di hampir semua rumah sakit, penyakitnya terutama dipicu oleh pikiran dan perasaan yang meradang, yang telah berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sulit dibayangkan berbagai dampak negatif dari “radang” pikiran dan perasaan yang menahun, gangguan terhadap kondisi kesehatan fisik bisa bersifat komplikasi, beragam organ bisa terpengaruh.

Kenapa pikiran dan perasaan bisa meradang, dan apa faktor penyebab utamanya? Pikiran dan perasaan merupakan aktivitas  kesadaran setiap orang. Dengan kata lain kesadaran itu menjadi dinamis karena adanya yang dirasakan dan dipikirkan, yang sebelumnya masuk melalui indera, baik pendengaran, penglihatan, penciuman maupun indera lainnya.


Setiap orang memiliki nilai yang dianutnya yang tumbuh berdasarkan pengalaman yang dijalani dan lingkungan sekitarnya. Setiap orang juga memiliki hubungan emosional dengan orang lainnya, apakah dengan keluarga, kerabat, sahabat, atau sejawat. Hubungan emosional meliputi beragam kadar, ada yang sangat “pekat” ada juga yang sangat “encer”, sehingga muncul apa yang dikenal dengan kedekatan hubungan emosional. Nah, konflik dalam hubungan emosional itu diduga merupakan pencetus utama peradangan pikiran dan perasaan. Idealnya konflik tersebut diselesaikan dengan menata kembali hubungan emosional, melalui pendekatan dari hati ke hati. Seringakali diperlukan pihak ketiga sebagai mediator. Adapun proses mediasi harus berlangsung secara bijak dan santun, dengan terlebih dahulu mengurai benang kusut yang menyebabkan keretakan hubungan emosional.

Keretakan hubungan emosional yang menyebabkan pikiran dan perasaan yang meradang  dipicu oleh “ketersinggungan” terhadap nilai yang dianut seseorang. Bisa juga disebabkan adanya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dituntut oleh satu orang terhadap orang lainnya, sehingga muncul kekecewaan. Sebagai contoh, seorang suami mengharapkan mendapatkan “pelayanan” yang istimewa dari istrinya, misalnya menyediakan makan malam dengan menu yang istimewa. Namun apadaya sang istri kurang sensitif terhadap “hasrat” suaminya, bahkan cenderung mengabaikannya dan sering melakukan pembiaran. Nah, mulailah pikiran dan perasaan sang suami meradang. Tak heran banyak  para suami sebagai kepala rumah tangga yang terkena stroke, hal itu tak lain karena kondisi tubuhnya, khususnya organ otak yang dimilikinya tidak sanggup lagi menahan beban akibat  akumulasi konflik yang dialaminya. Sebenarnya pemicu terbesar disebabkan oleh konflik dalam rumah tangga (faktor istri, anak, mertua, dan sebagainya) , kemudian di tempat kerja (faktor atasan atau bawahan), usahanya yang bangkrut dan sebagainya. Begitu pula anggota rumah tangga lainnya, misalnya ada yang menderita maag kronis akibat akumulasi kekecawaan di lingkungan internal keluarganya. Bahkan seorang ibu rumah tangga yang sedang hamil bisa keguguran akibat pikiran dan perasaannya yang meradang.

Akibat pikiran dan perasaan yang meradang, berbagai organ tubuh bisa terkena dampaknya, mulai dengan gangguan yang ringan sampai menimbulkan kematian. Oleh sebab itu perlu langkah antisipasi sedini mungkin untuk mencegah atau meminimalisir berbagai konflik sebagai pemicu peradangan pikiran dan perasaan. Langkah mendekatkan diri kepada Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan segenap mahluk, merupakan strategi yang paling jitu untuk menghindari pikiran dan perasaan yang meradang. Upaya mendekatkan diri tersebut harus disertai beragam amalan seperti shalat, berdo’a, berdzikir, membaca Al-Qur’an,  berpuasa, dan sebagainya.  (Atep Afia, Tangerang 25 Oktober 2014/ 1 Muharam 1436 H).

Gembar:
http://www.sandswamp.com/?p=54



10 comments:

  1. pada intinya semua masalah ada obatnya dan untuk penyakit/gangguan ini adalah komunikasi dan interaksi yang baik sbgai langkah pencegahannya.
    dan ibadah yang khusuk mrupakan slah satu cara mengatasinya

    ReplyDelete
  2. Dari artikel di atas saya menyerap bahwa berpikir atau perasaan yng meradang memang bersumber dari kesadaran diri akan kehidupan yang. Di jalani baik dalam keadan susah maupun senang,oleh karena itu kita sebagai umat manusia yang berahlak kita di harus kan berpikir lebih positip lg.

    ReplyDelete
  3. perasaan meradang iu tidak akan terjadi kalo kita selalu positif thingking,saling mengerti dan memahami satu sama lain serta komunikasi itu penting .Saya yakin setiap orang hidup itu pasti mempunyai masalah dan setiap masalah pastilah ada jalan keluarnya

    ReplyDelete
  4. artikel yang menarik baru kali ini saya mendengar kata ini "perasaan meradang"saya fikir hanya ada tenggorokan yang meradang tapi juga perasaan
    namun untuk mengatasinya kita harus biasakan untuk berfikir positif

    ReplyDelete
  5. Pikiran kita itu juga ada batasnya,punya kelelahan.apalagi orang yang kerjanya tiap hari memerlukan daya pikirnya.pikiran kita juga bisa lelah.so,kita sebagai manusia harus bisa mengelola pikiran kita dengan baik.jangan sampai kelelahan ,biasakan berpikir yang ringan ringan.karna pikiran juga erat kaitannnya dengan kesehatan

    ReplyDelete
  6. Ada saatnya pikiran mengalami kejenuhan, oleh karena itu carilah kegiatan yang dapat mengembalikan pikiran kita pada posisi fresh. Selalulah postive thinking.

    ReplyDelete
  7. Pikiran dan perasaan meradang...
    Ga jauh pengertiannya dengan struk dan galau..
    Ko dibawa kerumah sakit..
    Mau dikasi obat apa dirumah sakit..

    ReplyDelete
  8. Muhammad Reza Wahyu.A.
    @A09

    Perasaan meradang iu tidak akan terjadi kalo kita selalu positif thingking,saling mengerti dan memahami satu sama lain serta komunikasi itu penting perasaan meradang iu tidak akan terjadi kalo kita selalu positif thingking,saling mengerti dan memahami satu sama lain serta komunikasi itu penting.
    Adapun saatnya pikiran mengalami kejenuhan.

    ReplyDelete
  9. Muhammad Reza Wahyu.A.
    @A09

    Perasaan meradang iu tidak akan terjadi kalo kita selalu positif thingking,saling mengerti dan memahami satu sama lain serta komunikasi itu penting perasaan meradang iu tidak akan terjadi kalo kita selalu positif thingking,saling mengerti dan memahami satu sama lain serta komunikasi itu penting.
    Adapun saatnya pikiran mengalami kejenuhan.

    ReplyDelete
  10. Rendi
    @Rendi-D06,Tugas A05
    Pada dasarnya pikiran dan perasaan yang meradang terjadi karena kenyatan tidak sesuai apa yang kita kehendaki sehingga pikiran dan perasaan menjadi tidak menentu.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.