Apr 22, 2013

Memaknai Getar Hati

Oleh : Atep Afia Hidayat - Hati adalah organ tubuh yang selalu dinamis, selalu bergetar. Namun masih ada kontroversi, apakah kalau bicara qolbu itu identik dengan hati atau jantung. Kalau pikiran itu adalah kerjanya otak, lantas apakah perasaan itu kerjanya hati (liver) atau jantung. Dalam bukunya, Menyelam ke Samudera Ma’rifat dan Hakikat, Syekh Ahmad Ibnu Athaillah, menjelaskan, getar hati yang pertama kali dating di hati setiap hamba menjadi timbangan dan ukuran bagi keimanan dan ketauhidannya.


Bagi orang yang lalai, ketika dating waktu pagi, yang timbul dalam suara hatinya ialah berhubungan dengan pekerjaan yang hendak dikerjakan buat dirinya. Hatinya disibukkan oleh rencana yang akan dikerjakan buat dirinya, sehingga membuat lalai pada kekuasaan Allah SWT. Hal tersebut menyebabkan akan kelelahannya, dan mengurangi akan keberhasilan rencana yang dikehendakinya. 

Sedangkan orang yang berakal sehat, pertama kali getaran yang timbul dalam hatinya adalah terkait dengan pertanyaan, apa yang diperbuat Allah terhadap diriku. Pandangannya selalu terfokus pada Allah SWT. Harapan dan cita-citanya digantungkan kepada Allah, dia ridha dengan ketentuan takdir Allah dengan tetap beramal dan terus semakin meningkatkannya, sehingga hatinya menjadi tenang dan namai. Demikian Syekh Ahmad, membuat perbandingan antara getar hati orang yang lalai dengan getar hati orang yang berakal sehat.

Arena kehidupan begitu melelahkan, banyak rintangan yang dihadapi, mulai rintangan yang kecil, ringan, sederhana, sampai rintangan yang besar, berat dan rumit. Tetapi bagi orang yang hatinya dipenuhi getar-getar kesadaran akan keberadaan Allah, maka rintangan apapun selalu dipikiri, dirasai dan disikapi dengan penuh kebahagian.

Baginya semua perkara itu dating dari Allah, maka tak ada kesempatan dan ruang untuk berkeluh kesah atau berduka cita, semuanya menggembirakan, semuanya begitu menyejukkan, karena semuanya dikembalikan kepada Tuhan yang maha kuasa. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah, sudah selayaknya semua piker, semua rasa dan semua tindak dipasrahkan kepada Allah.

Menurut Umar bin Abdul Aziz, “Tidak ada yang membahagiakan aku di setiap pagi, kecuali kerelaan menjalankan tugas yang telah ditetapkan sebagai takdir Allah SWT”. Ada aturan Allah yang berkaitan dengan waktu, misalnya waktu shubuh apa saja yang harus dikerjakan, waktu siang sampai petang, waktu malam dan dipernghujung malam.

Ada waktu-waktu tertentu yang diistimewakan Allah, sepertiga malam menjelang shubuh, hari Jumat, bulan Ramadhan, dan sebagainya. Pada saat-saat itu sudah semestinya getar hati semakin kencang sehingga makin dekat dengan Allah. Tetapi bukan berarti di luar waktu-waktu itu kita bisa lalai dari upaya mendekatiNya.

Allah begitu dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher sendiri. Tetapi manusia seringkali merasa jauh, menjauhi bahkan tidak peduli dengan Sang Pencipta. Getar hati sebenarnya begitu sensitif untuk merasakan kehadiranNya, setiap manusia dianugerahi kepekaan untuk mendeteksi kebesaran Tuhan. Dengan adanya mata maka sebagian yang diciptakanNya bisa dilihat dengan jelas, apakah itu sesama manusia, hewan, tumbuhan, benda-benda mati, benda angkasa dan yang lainnya.

Adanya telinga memungkinkan setiap manusia dapat mendengar ayat-ayat Tuhan dalam kitab suci atau di alam semesta seperti suara burung, suara debur ombak di pantai, dan sebagainya. Begitu pula adanya organ lainnya menyebabkan getar hati untuk memahami Sang Pencipta bisa lebih mudah. Eksploitasi dan eksplorasi ‘pencarian Tuhan’ bisa lebih leluasa, apalagi dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sudah semestinya berujung pada peningkatan kesadaran akan ke-Maha Besar-an Tuhan. Allahu Akbar. (Atep Afia)




8 comments:

  1. Saya setuju dengan artikel diatas. Menurut saya getar hati merupakan suatu hal yang membuat kita berfikir sejenak akan apa yang ada dalam diri kita. Namu sering kali orang hanya menyadari itu sesaat

    ReplyDelete
  2. Menurut saya getar hati mirip dengan kata hati, tetapi masih banyak orang yg tidak mempedulikan dan malah berpikir lewat logika. Padahal getar hati juga penting dan kadang lebih baik daripada yg kita pikirkan lewat logika. Getar hati juga bisa diartikan sbg "mendapat hidayah" dari Allah SWT. Maka dari itu percaya lah apa isi hati kita sendiri dan tidak menyepelekannya

    ReplyDelete
  3. getar hati hanya kiasan kata tentang apa yang sedang kita rasakan, tentang hal yang membawa perasaan emosi alami seorang manusia.

    ReplyDelete
  4. Tentang getar yang terkadang hanya menghanyutkan prasaan . Telaah kembali dan resapi

    ReplyDelete
  5. Tetang getaran hati adalah sesuatu yang dialami oleh semua orang mau atau tidak mau pasti mereka akan mengalami hal tersebut , baik dalam soal hati , soal perasaan , dan hal lain"nya . Pada intinya perasaan hati atau getaran hati biasanya akan menunjukan sesuatu . jadi percayalah pada getaran hati.

    ReplyDelete
  6. Agis Priyanto
    Kode Tugas : @C24-AGIS, Tugas TC05

    Komentar :
    saya sangat setuju dengan artikel ini, ketika kita bersalah atau merasa melakukan hal yang bersalah, hati kita bergetar, merasa bahwa sesuatu telah terjadi dan meninggalkan hal yang salah, membuat hati tidak tenang dan bergetar untuk meminta maaf dan tidak mengulangi kesalahan.

    ReplyDelete
  7. Mohamad Burhanudin
    @C27-BURHANIDIN, TugasTC05

    getar hati, hati merupakan organ tubuh manusia yang paling sensitif, semua berbuatan manusia pasti berawal dari hati. jadi sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa menjaga hatinya dari perasangka yang buruk.

    ReplyDelete
  8. Bahrul Rizky Fauzi
    @E24-Bahrul, @Tugas B04

    Tips Menjaga Hati Perasaan Agar Selalu Ikhlas Bersih dari Sombong Dan TakabburHati dalam bahasa Arab disebut dengan al-qalb, yang berarti bolak-balik. Disebut demikian, karena hati adalah dunia abstrak (closed area), unik, dan berkembang (developmental). Hati gampang berubah, sukar dibaca, senantiasa berkembang, dan pasang-surut.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.