Apr 21, 2013

Bagaimana Menangani Banjir

Oleh : Atep Afia Hidayat - Banjir merendam, menggenangi bahkan menenggelamkan ribuan rumah, tempat ibadah, gedung sekolah, pusat bisnis dan pemerintahan, pabrik dan pesawahan, serta jalan berikut alat-alat transportasi seperti mobil dan motor. Kerugian akibat banjir secara materil bisa mencapai puluhan milyar rupiah, belum termasuk kerugian akibat kehilangan produktivitas kerja dan usaha. Banjir melanda ratusan kawasan di Indonesia, bukan hanya sekitar dataran rendag seperti Jabotabek dan Semarang, dataran tinggi seperti Bandung Selatan pun tak luput dari banjir.


Pasca banjir banyak PR yang harus diselesaikan, selain memulihkan perekonomian, hal yang perlu segera ditangani adalah pemulihan kondisi psikologis, kesehatan dan lingkungan. Di samping itu, hal yang sangat penting ialah menyangkut manajemen banjir secara keseluruhan, baik sebagai upaya pemulihan berbagai dampak, maupun sebagai langkah antisipasi bencana banjir, termasuk kemungkinan banjir dan cuaca buruk saat ini yang diperkirakan akan mereda bulan Maret 2011.

Manajemen Dampak

Setiap bencana, termasuk banjir, tentu saja bisa menimbulkan beragam dampak, baik psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan maupun lingkungan. Ketika datang air bah yang terus meninggi, misalnya bagaimana air dari Kali Angke dan Kali Pesanggrahan secara serentak meluap dan meredam Perumahan Ciledug Indah I dan II, Kota Tangerang, bisa saja ratusan orang mengalami ketakutan yang luar biasa, sehingga tetap membekas. Inilah yang dimaksud trauma psikologis, dan terhadap korban perlu dilakukan terapi oleh psikolog atau psikiater.

Diberbagai permukiman dan perkampungan, banjir juga menyebabkan trauma sosial. Makin besar banjir makin besar pula trauma sosial yang ditimbulkannya. Trauma sosial akan sangat dirasakan oleh masyarakat yang berada pada lapisan sosial menengah atas. Sulit dibayangkan, bagaimana menghadapi perubahan yang drastis dalam kehidupan sosial, dari semua yang berstatus sosial menengah atau tinggi, mendapat penghormatan masyarakat sekitar, tiba-tiba harus menjalani kehidupan di tenda-tenda pengungsian, yang tidak ada lagi tatanan sosial. Hal ini membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi, jika tidak maka akan terjadi trauma sosial yang bercampur dengan trauma psikologis.

Dalam kasus musibah seperti banjir, unsur keimanan seseorang sangat berperan dalam memulihkan trauma psikologis dan sosial. Bagaimanapun, tidak ada daya dan upaya, kecuali atas pertolongan Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Bagaimanapun kalau diberi musibah harus bersabar, dan diberi nikmat harus bersyukur. Paradigma dan Sikap hidup yang demikian, tentu saja bisa mempercepat pemulihan trauma psikologis dan sosial.

Dampak ekonomi banjir juga relatif sulit pemulihannya, terutama bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal serta usaha kecil dan menengah. Selain sebagian besar barang yang dimiliki hilang atau rusak, sebagian orang mengalami kehilangan sumber pendapatan. Pemulihan ekonomi terbentur pada modal dan jaringan usaha yang terputus ketika banjir. Sedangkan bagi masyarakat dengan pekerjaan tetap, baik di instansi pemerintah atau swasta, pemulihan ekonomi tidak terlampau sulit. Pada akhirnya, barang yang hilang atau rusak dapat dimiliki kembali dikemudian hari, apalagi jika rumah, kendaraan atau barang-barang berharga milik mereka diasuransikan.

Manajemen dampak ekonomi banjir, perlu diprioritaskan bagi kelompok masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencahariannya. Sebagai contoh, penanganan yang dilakukan pemerintah pusat terhadap dampak bencana gempa di Yogyakarta dan sekitarnya, beberapa bulan yang lalu, melalui program transmigrasi ke Lampung dan Sulawesi Selatan. Selama empat bulan sebelumnya, masyarakat diberi pelatihan pertanian, peternakan dan perikanan, sedangkan di tempat tujuan, diberi fasilitas berupa rumah type 36, biaya hidup satu tahun dan lahan garapan beberapa hektar. Masyarakat yang kehilangan aset dan usahanya akibat banjir, bisa mengikuti program serupa.

Penanganan dampak ekonomi banjir, lebih luas lagi ialah dengan menghidupkan kembali berbagai sarana dan prasarana bisnis yang sempat terganggu, terutama sarana transportasi, perdagangan, perbankan, pertanian, industri, dan sebagainya.

Penanganan dampak kesehatan, terutama dengan mengantisipasi kemungkinan munculnya berbagai penyakit seperti demam berdarah, kulit, infeksi saluran pernafasan, diare, dan sebagainya. Baik posko kesehatan, klinik kesehatan dan rumah sakit perlu disiap-siagakan secara penuh.

Penanganan dampak lingkungan, mulai dari lingkungan RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota maupun yang terkait dengan daerah lain. Dalam hal ini Pemkot atau Pemkab perlu berkoordinasi dan duduk bersama dalam upaya mengatasi persoalan banjir. Pada dasarnya banjir terjadi karena curah hujan di atas normal, sehingga saluran penampung air terlampaui kapasitasnya, terjadilah luapan. Adanya banjir kiriman dari daerah aliraran sungai di bagian hulu, menyebabkan luapan itu semakin besar.

Manajemen dampak lingkungan banjir harus meliputi upaya yang dilakukan di hulu dan di hilir. Baik Kali Angke atau Cisadane, keduanya berhulu di kawasan pegunungan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dengan demikian, selain melalui penyediaan situ atau danau penampung air hujan, perbaikan drainase perkotaan, dan pelebaran sungai, maka dibagian hulu pun perlu dilakukan rekonstruksi ekologis, antara lain melalui reboisasi.

Manajemen Antisipasi

Ibarat keledai tidak terperosok dua kali ke lubang yang sama, artinya keledai pun belajar dari pengalaman. Dengan demikian, beberapa kali banjir sudah selayaknya menjadi pengalaman dan pelajaran yang sangat berarti. Dalam hal ini manajemen antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir pada tahun-tahun mendatang, apakah itu siklus tahunan atau lima tahunan, harus lebih baik lagi.

Paling tidak anggaran yang memadai perlu dipersiapkan jauh-jauh hari, dan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sedini mungkin Pemda perlu menyiapkan sarana evakuasi seperti perahu karet berikut mesinnya, tenda, MCK darurat, sarana pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), bahan sandang, pangan dan obat-obatan.

Bagaimanapun banjir merupakan bencana yang datang tanpa diundang, dengan demikian langkah antisipasi menjadi sangat penting. Untuk mengatasinya, sebenarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemda, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh komponen nasional atau daerah, baik BUMN, swasta, TNI, Polri, LSM, dan masyarakat pada umumnya. Yang terpenting ialah bagaimana manajemen banjir dilaksanakan dengan prinsip kebersamaan, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat, tepat dan efisien. (Atep Afia).

35 comments:

  1. Banjir menyebabkan kerugian yg sangat besar tapi bukan berarti banjir tersebut tak bisa ditangani. Bisa, walaupun tidak 100% tapi hal tersebut lebih baik daripada tidak sama sekali. Penanganan mungkin tidak langsung ditangani sekaligus. Butuh waktu dan sedikit-sedikit untuk menjadi bukit. Banjir memang datang tanpa permisi tapi setidaknya penanganan yg sudah-sudah memungkinkan bisa mengurangi banjir yg terjadi sekarang ini.

    ReplyDelete
  2. kalo menurut saya pertama itu mungkin akibatnya dari sampah yang di akibatkan oleh tangan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, maka dari itu mulai dari sekarang jagalah kebersihan

    ReplyDelete
  3. Banjir menjadi hal biasa buat masyarakat Indonesia. Hampir tiap tahun Indonesia selalu mendapatkan masalah banjir dan sampai saat ini pun belum ada solusi yg dapat menanggulangi permasalahan ini. Ketidaksadaran akan bahayanya banjir dan penyebab-penyebab terjadinya banjir menjadi penyebab kenapa banjir tersebut setiap tahun melanda Indonesia
    menurut saya cara yang efektif untuk menangani banjir adalah tidak membuang sampah sembarangan ,membersihkan saluran air stiap minggu dan menanam pohon atau tanaman disekitar rumah. semua ini tergantung dari kesadaran manusia nya sendiri yang ada dibumi ini.

    ReplyDelete
  4. Banjir dapat di katakan hasil perbuatan yang telah kita lakukan terhadap lingkungan. Kalau kita memperlakukan lingkungan dengan baik, insya Allah lingkungan akan berdampak baik pula untuk kita. Seperti adanya hukum timbal balik. Seperti pepatah mengatakan tidak ada asap kalau tidak ada api. Sekarang yang menjadi masalah adalah bagaimana kita memperlakukan lingkungan ? Jawabannya ada pada diri mereka sendiri. Banjir itu merupakan dampak kerusakan lingkungan akibat membuang sampah sembarangan, menebang pohon secara liar, dll. Nah itu semua akibat perlakuan manusia, oleh karena itu untuk kita semua makhluk bumi, kita di ciptakan sebagai khalifah bumi yang harus menjaga bumi ini, dan tidak menghancurkannya dengan perbuatan kita sendiri. Di mulai dari kesadaran masing masing, bahwa banjir itu dapat mengakibatkan negatif di semua hal.

    ReplyDelete
  5. banjir merupakan bencana yang sudah biasa terjadi di Negara kita namun solusi nya masih belum ditemukan. Menurut saya permasalahan banjir ini bukan hanya tanggung jawab para petinggi tetapi tanggung jawab kita semua. Karena sebenarnya banjir itu terjadi karena ulah manusia sendiri bahkan ulah manusia yang mungkin dapat dikatakan adalah hal yang sepele seperti membuang sampah sembarangan. Sampah merupakan salah satu faktor terjadinya banjir karena pembuangan sampah sembarangan di sungai jika menumpuk akan menyumbat jalannya air. Apabila membuang sampah sembarangan itu kita jadikan sebuah kebiasaan maka bukan tidak mungkin banjir itu akan terjadi. Maka dari itu sebaiknya kita mulai ubah dulu kebiasaan kita. Buanglah sampah pada tempat nya. Setidaknya resiko terjadi nya banjir akan berkurang walaupun hanya sedikit.

    ReplyDelete
  6. banjir memang menjadi bencana terutama masalah di ibu kota jakarta sampai saat ini pun banjir masih sulit untuk di atasi. masalah banjir bukan hanya jadi tanggung jawab pemerintah saja melain kita semua. karena menyebabkan terjadi nya bajir itu ulah atau faktor manusia yang tidak bisa menjaga linkungan nya. contoh nya dengan membuang sampah sembarangan di saluran air tempat tinggal permukiman kumuh,dan pendangkalan sungai akibat padat penduduk. cara kecil untuk mengurangi banjir adalah kita jangan membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampah ke saluran air itu akan menghambat jalan nya air sehingga ketika musim hujan tiba terjadilah banjir. lebih baik sampah nya itu di bakar atau yang masih bisa di daur ulang ya di proses daur ulang nya. sehingga lama kelaaman dengan kita melakukan hal sepele seperti itu akan mengurangi penyebab terjadi nya banjir. hal ini perlu ada nya ke sadaran dan kepedulian dari diri kita masing-masing dalam masalah banjir.

    ReplyDelete
  7. Banjir memang suatu bencana yang datang tanpa diundang dan pergi tanpa pamitan. Iya benar tanpa diundang karena tidak ada satupun umat manusia yang menginginkan adanya bencana banjir, tetapi jika kita dapat mengintrospeksi diri lebih dalam lagi sebenarnya kita secara tidak sadar telah mengundang terjadinya bencana banjir ini, dengan membuang sampah sembarang tempat, bahkan ada yang di pinggiran sungai, sungguh nonsense bukan? Ada juga yang melakukan penebangan hutan secara liar dan ilegal, kurang adanya area peresapan air, serta lahan hijau yang semakin berkurang. Hal-hal itu bisa dikatakan sepele, tetapi kenapa masih banyak saja oknum yang melakukannya? Iya, itu kembali lagi karena adanya ketidakperdulian dan kurang adanya kesadaran diri sendiri terhadap lingkungan sekitarnya, yang dimana dampaknya bukan hanya sekedar bencana banjir, tetapi bencana global warming yang akan terjadi beberapa puluh tahun ke depan.

    ReplyDelete
  8. Banjir adalah suatu bencana alam yang disebabkan oleh unsur ekstrinsik yaitu manusia, manusia yang tidsk memiliki kepedulian terhadap lingkungan khususnya di ekosistem air akan semena-mena memperlakukannya, sebagai contoh banyak manusia yang membuang sampah di perairan sehingga saluran perairan itu tidak dapat mengalir dan menguap sehingga tumpah ke jalanan hingga menyebabkan air, tidak hanya menimbulkan peluapan air tetapi juga meninggalkan bau busuk yang pastinya akn mengganggu kehidupan manusia itu sendiri, jadi ada yang mengatakan bahwa apa yg kita berikan itu yang kita dapatkan, kita membuang sampah sembarangan, kita mendapatkan banjir.

    ReplyDelete
  9. Banjir memang sudah seperti hal yang sudah biasa di Indonesia. Hal ini terjadi juga tentu saja karena masyarakatnya sendiri yang kurang peduli terhadap lingkungan. Kita tentu sudah bosan menghadapi persoalan ini, belum lagi dengan kerugian2 yang disebabkan oleh banjir. Oleh karena itu marilah kita berintropeksi diri serta bekerja sama dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Tentu saja semua pihak harus dilibatkan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Jangan membuang sampah sembarangan, penataan kota yang sesuai, perluasan bantaran sungai, membersihkan got-got yang tidak lancar dan lain sebagainya adalah upaya yang bisa kita kerjakan dalam menangani permasalahan banjir tersebut. Mungkin dampaknya tidak akan kita rasakan dalam waktu singkat, namun pasti berguna dan bermanfaat pada suatu saat nanti apabila kita rutin melakukannya dari sekarang.

    ReplyDelete
  10. Banjir memang suatu masalah yang sering terjadi di negri ini karna curah hujan ketika sedang musimnya yang sangat deras khususnya di kota ibu kota Jakarta yang sering terendam banjir dan menjadi suatu masalah hingga sekarang ini yang belum teratasi. Dalam hal penanganan banjir perlu banyak campur tangan, usaha dan kemauan dari dalam diri seseorang serta kesadaran diri akan banjir bagaimana mengatasinya dan menjaganya. Dan saya setuju bahwa pemda harus sedini mungkin dalam hal penanganan banjir agar kesehatan serta keselamatan dapat terjaga dengan baik serta merealisasikan program-program yang sudah dijalankan oleh pemerintah.

    ReplyDelete
  11. Banjir merupakan bencana alam tetapi sering terjadi karena ada campur tangan manusia. Kurangnya daerah resapan adalah faktor utama banjir sering terjadi. Perlu semua pihak ikut untuk menangani banjir,bukan hanya 1 pihak saja. Banyak upaya-upaya yg bisa dilakukan misalnya, Buang sampah pada tempatnya, pembersihan sungai dari sampah dan membuat daerah resapan yg cukup.

    ReplyDelete
  12. Banjir merupakan bencana alam yang rutin terjadi terutama di ibu kota. Penyebab utamanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan ke sungai maupun ke saluran irigasi. Padahal jika masyarakat sadar dan tidak membuang sampah sembarangan lagi, insyaallah banjir yang biasanya terjadi akan berkurang dan mungkin saja tidak terjadi lagi.

    ReplyDelete
  13. Bencana banjir biasa terjadi didaerah ibu kota, mungkin karena banyak nya penduduk didaerah ibukota itu sendiri atau banyaknya orang orang yang tidak peduli dengan lingkungan, padahal, mencegah banjir itu caranya cukup sederhana, dengan kita membuang sampah ditempatnya, dan memikirkan tata letak pembangunan, dan yang lainnya.

    ReplyDelete
  14. kurangnya daerah resapan air di daerah perkotaan adalah sebagian kecil penyebab awal mula banjir , karena ada sedikit tanah di halaman mereka langsung menutup dengan semen , lantas kemana air mengalir , mereka sering berkata tanah membuat becek . dasar manusia

    ReplyDelete
  15. banjir sangat merugikan semua pihak, maka dari itu kita mengantisipasi banjir yg terjadi.maka dari itu diperlukannya tempat menampung banjir seperti banjir kanal timur (BKT), waduk wadukyg dapat menampung debit air yg besar agar tidak berimbas ke jalanan dan permukimann warga. membuat aktivitas serta kesehatan terganggu

    ReplyDelete
  16. Banjir merupakan musibah yang terjadi di musim hujan datang. Banjir tidak akan bisa teratasi jika semua komponen tidak ikut membantu. Karena di zaman modern ini curah hujan semakin besar dan sumber penyerapan air semakin mengurang. Oleh karena itu kita sebagai warga bumi wajib untuk menjaga bumi kita ini.

    ReplyDelete
  17. Banjir,kata yang identik dengan ibu kota.sebenarnya sudah banyak sekali upaya yang di keluarkan,tapi semuanya cuma sekedar wacana belaka.semua kembali lagi kepada kesadaran masing-masing.jika masih kurang,ya tentu upaya yang di lakukan pun tidak akan maksimal.

    ReplyDelete
  18. Untuk mengatasi banjir mungkin Negara kita membutuhkan seorang pengendali air seperti katara. karena jika mengandalkan pemerintah yang ada kita malah dibanjiri janji-janji.
    Isi artikel di atas sangat bagus, semoga para pembaca bisa memahami dan menjalankan pesan dari artikel di atas.

    ReplyDelete
  19. "Mencegah lbih baik daripada mengobati" kita sering denganr ungkapan itu pada dunia kesehatan, namun ungakpan ini jika dimaknai lebih dalam tidak saja menyangkut kesehatan tapi berbagai hal dalam kehidupan. Musibah seperti banjir selain sebagai bencanakarena faktor alam juga tidak lepas dari ulah tangan manusia, tapi dari kejadian itu kita bisa ambil pelajarannya. Berkaitan dengan lingkungan saat terjadi banjir kita bisa lihat dari apa yang dibawa oleh air bah itu. Jika terdapat gelondongan kayu berati hutan kita bermasalah, pun dengan sampah yang ikut hanyut menandakan dalam membuang sampah masih sembarangan. Sebagai manusia yang dibekali akal, sudah seharusnya kita memperbaiki dan belajar dari kejadian yang telah lalu. Jangan membodohi diri, jangan menutup mata dan janganlah menyalahkan alam, apalagi menyalahkan Yang Kuasa atas banjir yang terjadi, karena itu adalah balasan dari ulah kita manusia.

    ReplyDelete
  20. Banjir yang terjadi di Jakarta, Bandung, ataupun daerah sekitarnya sebagian besar disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi. Namun demikian, ulah manusia yang membuang sampah di sungai, menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul juga memjadi penyebab terjadinya banjir. Sampah yang di buang ke sungai, lama-kelamaan akan menumpuk dan apabila hujan datang air sungai akan meluap karena alirannya terhambat oleh tumpukan sampah yang sangat banyak dan mengakibatkan banjir.

    ReplyDelete
  21. Dilakukan dan dirasakan,untuk manusia yang kurang atas kesadaranya,manusia membuang sampah sembarangan dan hasilnya ya banjir,wilayah jakarta memang sudah langganan banjir,maka dari itu kesadaran diri sendiri adalah kunci untuk menanggulanginya..

    ReplyDelete
  22. banjir merupakan sebuah bencana alam yang rutin dialami didaerah dataran rendah tetapi banjir tersebut tidak akan terjadi apabila aliran air atau sungai tersebut cukup untuk mengaliri debit air yg besar maka perlunya mensterilisasi sungai2 yang ada, dan dampak2 akibat banjir sangat besar berupa psikologis, sosial , materi bahkan nyawa . semua itu diulai dari iman seseorang untuk menghadapi musibah . mari menanam pohon untuk resapan , tidak membuang sampah ke kali atau selokan .

    ReplyDelete
  23. Banjir sendiri terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran dari manusia , yang sering kali membuang sampah sembarangan menebang pohon secara liar..

    ReplyDelete
  24. Banjir memang bukan hal yang mengherankan bagi sebagian kota di Indonesia,salah satu penyebab banjir adalah kurang kesadaran dari diri manusia dalam menjaga lingkungan terutama dalam pembuangan limbah/sampah pada saluran air.selain itu pembersihan saluran air harus dilakukansecara berkala dan terus menerus agar lingkungan sekitar kita tidak terjadi banjir.

    ReplyDelete
  25. banjir dapat di tangani dengan 2 hal harus terpenuhi yaitu infra strukutur dan pengelolaan lingkungan yang baik dan kesadaran dari warga nya sendiri

    ReplyDelete
  26. Kerugian akibat banjir secara materil bisa mencapai puluhan milyar rupiah, belum termasuk kerugian akibat kehilangan produktivitas kerja dan usaha. hal yang sangat penting ialah menyangkut manajemen banjir secara keseluruhan, baik sebagai upaya pemulihan berbagai dampak, maupun sebagai langkah antisipasi bencana banjir, termasuk kemungkinan banjir dan cuaca buruk.Mengatasinya Yang terpenting ialah bagaimana manajemen banjir dilaksanakan dengan prinsip kebersamaan, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat, tepat dan efisien.

    ReplyDelete
  27. Banjir ada karena ada sesuatu yang bermasalah pada sistem irigasi. baik sungai, kali, got dsb. ada pun penyebab lainya juga kurangnya serapan air karena lahan tanah sudah terpakai oleh pebisnis maupun gedung gedung pencakar langit. kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dan buang sampah pada tempatnya. banjir ada karena ulah manusianya sendiri. jika ingin banjir tidak ada normalkan kembali semua yang menyimpang.

    ReplyDelete
  28. Menurut saya cara menangani banjir itu mudah.
    caranya adalah membangun kekompakan dari masyarakat untuk menjaga lingkungan dan kebersihan sungai agar bebas dari sampah,dan dukungan dari pemerintah daerah sekitar untuk mensterilkan wilayah pinggiran sungai agar tidak dibangun bangunan-bangunan dan menanaminya dengan pohon.

    ReplyDelete
  29. banjir adalah bencana yang rutin terjadi dijakarta. tapi pemerintah seoalah agak lamban dalam mengantisipasi terjadinya banjir, contohnya pengerukan aliran sungai selalu dilakukan saat mendekati musim hujan, kenapa pengerukan sungai itu tidak dilakukan rutin setiap beberapa bulan dan perawatan aliran sungai harus sangat diperhatikan dan diperketat penjagaannya, seperti melakukan denda pada warga yg membuang sampah ke aliran sungai dan yang lainnya, kemudian harus selalu mempersiapkan tempat resapan air yang cukup, karena saat ini banyak daerah resapan air yang dibangun menjadi gedung bertingkat sehingga daerah resapan air berkurang dan dapat menyebabkan banjir.
    langkah pemerintah ini pun harus mendapatkan dukungan dari masyarakat, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan rajin membersihkan selokan di daerah sekitar mereka agar aliran air lancar.

    ReplyDelete
  30. sukur tabah pamuji11/21/2014 6:52 PM

    Penanganan mungkin tidak langsung ditangani sekaligus. Butuh waktu dan sedikit-sedikit untuk menjadi bukit. Banjir memang datang tanpa permisi tapi setidaknya penanganan yg sudah-sudah memungkinkan bisa mengurangi banjir yg terjadi sekarang ini.

    ReplyDelete
  31. yang paling terpenting dari penanganan masalah banjir adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah semabarangan ke sungai, yang selanjutnya dengan melakukan pengerukan dari sungai itu sendiri, dana juga sling bekerja sama nya antara pemerintahan dan masyarakat dalam menjaga sungai, selain menjaga sungai kita juga harus menjaga alam sekitar juga.

    ReplyDelete
  32. Seperti yang sudah dibahas bahwa banjir adalah musibah yang tidak diundang namun banjir bisa diatasi dengan adanya kerjasama antara pemerintah, dan seluruh komponen nasional dan swasta untuk bertanggungjawab melestarikan budaya yang baik untuk mencegah adanya banjir dan konsisten dalam melakukan pencegahan tersebut.
    Dengan menjaga atau melestarikan lingkungan yang ada di sekitar kita dijadikan kewajiban agar semua masyarakat peduli. Denagn mengambil contoh untuk mencegah banjir yaitu, disisakan lahan untuk bertanam di halaman rumah, tidak membuang sampah sembarangan, tidak mengkonsumsi bahan-bahan plastik.
    Do the best for healthy, and go green for the prevention flood!!!!!

    ReplyDelete
  33. Untuk mencegah banjir jangan membuang sampah sembarangan, perbanyak daerah resapan air, banyak menanam pohon, rajin membersihkan selokan atau saluran air.

    ReplyDelete
  34. Agus Rahman Saleh @Tugas B05 banjir merupakan bencana musiman namun tak berarti bahwa banjir tak dapat dihentikan. Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu petik hasilnya. Begitipula dengan banjir, banjir merupakan output dari masyarakat didalam nya. Masih gemar membuang sampah sembarangan, jangan harap mau bebas dari banjir. Jadi mulailah dari diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan di sungai atau selokan sembelum mengajak yang lain untuk berbuat hal yang demikian

    ReplyDelete
  35. Gilang Pratama : @E26-gilang, @Tugas @B05

    banjir memang sudah biasa terjadi di negara kita khusunya di DKI jakarta itu karena warganya yang selalu membuang sampah sembarangan. cara menangani banjir adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan dan harus ada kegiatan" gotong royong sepert membersihkan selokan agar tidak terjadi banjir.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.